38. Tiga Bulan Bund

82 4 3
                                    


Pagi pukul 09.05
Waktu Belanda

Adge merasa segar setelah beberapa saat berendam air hangat dalam bathtubnya. Badan Adge yang atletis dan kuat itu rasanya hampir remuk karena melakukan segalanya sendirian. Mulai dari urusan dapur, kamar mandi, membersihkan rumah, memasak dan jangan lupa Jay yang hamil. Ya Tuhan untung Adge pria SuperDuperStrong yang baik hati dan tidak sombong 😍

Apalagi di waktunya yang lain, dia masih harus menyelesaikan pekerjaan kantor dari sang ayah. Katanya sih bulan madu tapi pekerjaan demi pekerjaan selalu hadir di tengah-tengah hidupnya bersama sang istri.

Maklum karena Adge sudah menikah, jadi perusahaan yang di janjikan oleh kedua ayahnya pun sudah sah dibawah kuasanya sekarang. Sebagai seorang Bos sangatlah wajar jika hari-harinya sibuk tak ada jeda untuk libur, kedua ayahnya memang sangat keras mendidik seorang Adge.

Udah ya Adge ngeluhnya Wkk 😁

Kini Adge berjalan keluar dari kamar mandi sambil mengeringkan rambutnya yang basah dengan handuk yang mengalung di lehernya. Kakinya yang agak basah melangkah lemah menuju kamarnya.

--- cEkLek ---

Adge membuka pintu kamarnya dan terkejut, bola matanya melebar melihat kearah tempat tidur.

Ada buntalan selimut besar disana 😨

"Eh eh eh sayang ...  . !"

Triak Adge khawatir sambil berlari ke arah tempat tidur lalu memeluk Jay yang nungging di balik slimutnya tanpa mengenakan busana.

"Bangun sayaang.. ..
Jangan nungging gitu aah,, kasian dede'nya keteken looh ..! "

Bujuk Adge pada Jay sambil membenarkan posisi duduk istrinya. Setelah Jay mau di ajak duduk, bukannya wajah manis dan imut istrinya yang ia lihat namun sebaliknya.

"Adge... :( "

Adge seketika panik melihat wajah Jay yang mewek. Adge langsung memangku dan mendekapnya erat.

"Ya Tuhan kamu kenapa sayang ?!!?
Ada yang sakit? kamu laper, apa gimana? bilang ke aku yaang ...
kamu kenapa ?!"

"Hiks Adge.. Huee ee 😭 "

Jay yang kecil berbalut selimut benar-benar seperti bayi besar yang merengek di pangkuan sang ayah. Walau begitu Adge begitu sabar memberi pelukan pada Jay, mencoba memberi sedikit ketenangan.

"Ada apa yaang... ??! Kalo aku tanya tuh dijawab, jangan nangis !!
Heey ? Ada apa ??!!"

"Geeh .. .. Hiks"

Wajah Jay mendongak dan Adge menunduk menatap mata merah dan bengkak pria kecil yang dia peluk.

"Iyaa sayaang ??!!"

Tutur Adge lembut dan Jay sedikit menyeka air matanya yang tak kering-kering sambil berkata ..

"Hiks Bajuku sempit,
perutku mlendung Gee .. hiks "

Sejenak Adge diam dan memikirkan ucapan istrinya 'apa yang salah dengan itu? Bukankah itu wajib terjadi bagi seseorang yang mengandung?' Adge sedikit menghela nafas, agak bingung dan canggung.

"Hiks.. Gimana Geee ?
yaang aku malu hiks, gak mau pergi Gee.. Aku gak mau ke dokter huwee ee 😭 "

Cakaran dan pukulan di dada sang suamipun tak dapat ia hindari.

Adge hanya ingin mengajak Jay ke dokter untuk memeriksa kondisi kehamilannya.
Mengingat bahwa Jay minta pulang dalam situasi kandungannya yang masih 3 bulan, Adge jadi khawatir. Meski perut Jay sudah nampak besar, itu tak merubah kenyataan bahwa kandungan istrinya masih rentan sekali jika melakukan bepergian jauh apalagi menggunakan pesawat.

MENDADAK JADI FUJOSHINơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ