55. Permohonan Maaf

56 7 0
                                    


Lusapun datang. Jay dengan kursi rodanya menggendong putrinya Nasha  sedangankan Nathan di gendong bibik.

Lalu dimana Adge?

Tentu Adge ada, tapi dia berjalan di sebelah pak supir yang mendorong kursi rodanya Jay.

Tuan dan pelayannya itu berjalan ramai-ramai kearah pintu keluar rumah sakit. Sepanjang jalan Jay mendongak menatap wajah suaminya di sebelah pak supir dengan mata sendu, sejak pertengkaran mereka kemarin itu Adge belum membuka suara sedikitpun padanya, bahkan Adge menjaga jarak darinya juga tak menyentuh putra-putrinya sama sekali. Adge yang biasanya agresif malah mendiamkannya seperti ini, sebenarnya Jay mulai merasa sesak, tapi entah mengapa Jay tidak brani memulai, jadi suasana dingin ini belum juga teratasi.

Selama perjalanan menuju rumah, di dalam mobil juga hening.

"Ohh cucuku ... "

Sambut ibu Jay berlari menghampiri putranya/sekarang putrinya yang baru memasuki rumah, disana juga ada papanya dan kedua mertua Jay.

"Atutuuuh .. Manisnya"

Komen sang ibu mertua saat melihat Nasya menggeliat di dekapan Jay,  membuat semua yang hadir tertawa bahagia

"Selamat ya Nak atas kelahiran putramu, Mama sangat senang kau kembali kerumah dengan sehat"

Ucap mama Jay senang sambil membelay wajah anaknya penuh kasih sayang. Begitu melegakan bagi orang tua Jay melihat putranya yang sempat tak sadarkan diri berhari-hari itu masih di beri kehidupan.

"Eeeh .. Sepertinya ada yang kurang, dimana Adge?"

Ucap ibu mertua, baru sadar ia jika anaknya yang bongsor itu belum muncul. Jay hanya diam dengan wajah resah.

"Aku disini buu.. "

Sahut Adge baru menyusul sambil membawa barang-barang yang ia keluarkan dari mobil.

"Naak.. Apa yang kau lakukan? Seharusnya kau yang menemani anak dan istrimu kan? Kenapa kau malah membawa barang? Dasar ayah macam apa kau ini"

Bagai angin lalu, Adge tak merespon komentar ibu kandungnya. Sambil melirik sinis kedua orang tuanya itu, Adge pergi mendahului yang lain dan melangkahkan kakinya menuju kamar.

"Ada apa dengan anak itu?"

Ucap Heros heran

"Mungkin dia kelelahan Paa"

"Semoga kau benar tidak terjadi apa-apa pada mereka"

Para orang tua malah pusing sendiri mengomentari sikap Adge.

"Maa.. Aku belum bisa naik ke atas"

"Hm.. Iyaa nak, Dokter sudah memberitauku kemarin, Mama sudah menyuruh bibik menyiapkan kamar untuk kalian di bawah"

"Iyaaa.. Trimakasih"

Balas Jay lemas dengan senyum yang ia paksakan.

Bukannya membantu istrinya singgah, Adge malah sudah berganti pakaian, ia berjalan turun dari kamar utamanya.

"Adge kau mau kemana?"

Tanya Heros curiga dengan sikap dingin putranya itu

"Kimo menelfonku Ayah, Aku harus kekantor sekarang"

"Ke kantor ?? Hah...
Apa aku tidak salah dengar?
Sejak kapan kau rajin seperti itu?"

"Ini kewajibanku Ayah! Tolong jangan mencari-cari kesalahanku terus! Apa setiap yang ku kerjakan tidak ada yang benar??"

Balas Adge dengan nada ngeyel terhadap Ayahnya. Sepertinya Adge benar-benar lelah dengan tekanan yang ia alami.

"TAPI ISTRIMU BARU SAJA KELUAR DARI RUMAH SAKIT ! APA KAU TIDAK ADA WAKTU MENEMANI MEREKA WALAU HANYA SEMENIT ?"

MENDADAK JADI FUJOSHIHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin