41. Pemeriksaan Kandungan

73 4 5
                                    


Dikediaman Wijaya Ananta
Pukul 08.18

Adge meliburkan diri hari ini dan pagi-pagi begini Adge sudah berada di perjalanan menuju toko fashion. Dia ingin membelikan beberapa pakaian untuk Jay. Padahal Adge bisa saja menyuruh salah satu pelayan untuk membelinya tapi janganlah Adge gak akan rela. Adge sangat posesif mengenai istrinya meski hanya masalah sepele seperti itu.

Dua jam berlalu Adge sudah pulang. Kini ia melangkahkan kakinya menuju kamar sang istri. Saat membuka pintu kamar, Jay sudah siap dengan kemeja kotak-kotak longgar juga celana jins.

"Sayaang.. .. ?!
Kita mau priksa kandungan loooh
Jangan pake baju kaya gitu ah !"

Sejenak Jay melihat kembali setelan yang dia pakai, lalu menatap ekspresi Adge dengan wajah bingung.

"Emang kenapa Gee ?
Kulitku ketutup semua tuuh.. Bajuku panjang, celanaku juga panjang, kamu gak usah khawatir ada yang mandangin aku sayaang, mana ada orang yang tertarik sama cowo' hamil kaya aku coba ?"

Adge menghela nafas berat karena tindakan istrinya ini. Persepsinya itu looo, bikin Adge geleng-geleng.

"Sayaang.. ..
Asal kamu tau yaa, aku udah beliin kamu beberapa pakaian. Sekarang pake yang kubeli aja yaa, ini udah ku loundry kok !"

Mendengar permintaan Adge, Jay menghampiri sauaminya tanpa ragu sambil merentangkan kedua tangannya. Dengan telaten Adge melepas pakaian Jay satu-persatu lalu memakaikan pakaian yang baru ia beli.

--- DEG ---

"Geeee !!
Kamu milih 'ini' sendiri tadi ?? Kamu gak malu apa ?"

Jay merasa terkejut saat Adge memasangkan bra berukuran kecil kedadanya. Jay berpikir, lagipula ngapain Adge mendandaninya persis perempuan lagi begini sih? Mana pake bra segala. Yaaaa .. Jay sebenarnya paham kalau dadanya memiliki besar yang tidak normal sebagai seorang pria. miliknya membengkak tapi tak sebesar milik perempuan, cembulan dadanya itu adalah efek dari kehamilannya.

"Hm.. ??
Gak juga, tadi memang ada ibu-ibu yang menanyaiku apa aku memilihkan bra untuk adikku katanya !"

"Beneran Sayaang .. ??
Trus kamu jawab apa ?"

"Yaaa aku bilang, kalo buat istriku laah !"

--- plaak ---

Jay memukul jidatnya kasar mendengar jawaban polos Adge. Ini gila, Jay tak menyangka akan ada pria seperti Adge di dunia ini. Gak ada gengsi-gengsinya gitu seorang bos milih begituan 🙈

"Kenapa ??
Emang salah yaa ?"

"Hm gak tau.. Terserah kamu aja Gee !!"

Jawab Jay sambil melirik ke arah lain. Diperdepatkan juga percuma, Jay pasrah saja dengan kelakuan suaminya itu.

Beberapa saat kemudian Adge sudah selesai dengan pekerjaanya mendandani Jay.

Dress hamil modern selutut, yang dibelikan Adge sangat pas di tubuh Jay. Sangat menarik... kakinya yang ramping terlihat menggoda meskipun Jay seorang pria. Tak lupa Adge memakaikan kardigan rajut longgar, tampak cantik saat kedua lengan panjang kardigannya ia naikkan sedikit. Tak lupa dengan jepit pitanya juga, tapi kali ini Adge tak menyingkapkan poni istrinya itu kebelakang. Adge mulai suka jika Jay berponi, karena saat Jay menampakkan poninya Adge akan selalu terbawa pada kenangan manis saat mereka melangsungkan pernikahan. Itu moment indah awal Jay dengan poni di dahinya.

Setelah selesai mendandani Jay, merekapun pergi untuk priksa ke dokter kandungan. Di perjalanan Jay nampak diam karena sibuk dengan pikirannya sendiri, Adge jadi khawatir.

"Sayaang.. ..
Kamu kenapa hm ? Kok dari tadi diem terus, bajunya nggak nyaman ya ?"

Jay sedikit melirik Adge lalu kembali menatap lulus kejalanan lagi.

MENDADAK JADI FUJOSHITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang