34. Tiga Bulan

81 7 0
                                    


Sudah lima bulan lamanya sejak Adge dan Jay pamit ke Belanda untuk menikah. Sebenarnya ada rasa kehilangan dalam hati Lekha karena di tinggalkan teman-teman tak seimannya itu, tapi untung saja ada Candra yang menghalau segala rasa kesepiannya.

Kok Candra ??

Yaa memang Candra 😅 dengan sedikit berat hati Lekha mengakui perasaannya yang mengagumi pria tinggi, kuat, jutek dan berwajah galak berusia 27 tahun yang berprofesi sebagai mandornya itu.

Lekha klepek-klepek dengan wajah Candra yang memancarkan senyum manis berhiaskan dua dekikan di kedua sisi pipinya, perawakan seram namun berhati lembut dan hangat, begitu menawan. Lekha merasa seperti ada sosok ayahnya didalam Candra, itu membuatnya merasa aman dan nyaman ketika bersamanya.

Lekha belum pernah mengalami hal yang aneh seperti ini,, hidup normalnya tiba-tiba berubah setelah mengenal Candra.

Saat Lekha menemani Candra dirumah sakit, saat jam istirahat kerja, saat Candra mentraktirnya, saat sikap Candra perlahan berubah lunak dan perhatian padanya. Benar-benar memancing kecurigaan bagi Lekha sendiri.

Apa maksud prasaannya ini ? Apa ini ??

Ada getaran hati yang aneh saat melihat atau saat bersama mandor jutek itu. Rasanya ingin sekali Lekha selalu berada di dekatnya, namun ada kalanya kesepian dan rasa gelisah terlintas dalam pikiran Lekha.

Apa dia merasakan hal yang sama,, atau aku saja ?

Bukan hal yang mudah bagi Lekha yang masih amatiran ini menangani masalah cintanya sendiri. Setiap hari gejolak di hatinya makin tak mampu ia pahami. Lekha mencoba mencari tau apa yang terjadi pada dirinya.

Saking penasarannya, tiap hari Lekha tak henti memahami sang mandor secara diam-diam dan memastikan apakah rasa anehnya itu adalah jatuh cinta 🙈

Dan ternyata Benar, Lekha jatuh cinta pada Candra.

Bukan waktu yang singkat bagi mereka menjadi akrab. Banyak hal yang terjadi diantara keduanya, seakan-akan ini adalah takdir dari Tuhan yang mengijinkan mereka untuk mengalami hal-hal tertentu bersama.

Sampai suatu malam, hujan turun sangat lebat dan jalanan terendam banjir. Malam makin larut, Lekha yang duduk jongkok di sebelah sepedanya merasa kedinginan menunggu hujan reda tapi tak reda-reda. Tubuhnya yang sudah hangat dan hidung mungil yang sejak 2 jam lalu terus bersin-bersin, membuat Candra yang memantau tanpa sepengatahuan Lekhapun merasa iba. Dengan canggung Candra menawarkan diri untuk mengantarnya pulang dan syukurlah Lekha mau ikut.

Dengan matic hitamnya, Candra mengantar Lekha pulang. Di perjalanan Candra tak henti melayangkan pikiran menyenangkan. Alangkah bahagianya yaaa jika Lekha juga merasakan hal yang sama seperti dirinya..

Tersenyum lemah Candra dibalik kaca helmnya. Lekha kecil dan imut itu sudah merubah hari-hari suram seorang Candra. Sifat anggun dan penurut Lekha membuat Candra melembut, sifat jenaka dan kepolosannya membuat Candra tersenyum gemas.

Tapi yang paling Candra sukai dari bermacam sifat Lekha adalah, kesholeha'an dan tampilan smart yang Lekha miliki itu mampu membuat Candra meghayalkan masa depan untuk membentuk sebuah keluarga.

Selalu terangan di sebelum tidur Cadra, jika mereka berada dalam satu rumah yang sama, kamar yang sama, makan bareng, tidur bareng, menjaga adik-adiknya, merawat anak-anak mereka yang lucu juga menggemaskan Haha ..

Ya Allah halunya Candra bukan main.. 😂

Candra tak sabar mengungkapkan perasaannya saat sampai di depan pintu kos perempuan yang ia kagumi itu. Meski sudah pernah pacaran, tapi itu kan sudah 8 tahun yang lalu. Gugup dan terbata tak bisa ia sembunyikan di tiap huruf yang terlontar dari mulutnya.

MENDADAK JADI FUJOSHIOnde histórias criam vida. Descubra agora