26. Hareudang

100 8 0
                                    


Candra agak bingung. Ponsel dan barang-barangnya masih di loker mall dia harus menghubungi adik-adiknya, mereka pasti sangat khawatir. Apa yang bisa Candra lakukan,, dia tak membawa uang sedikitpun.

Dengan hati ragu yang di yakin-yakinkan akhirnya Candra memutuskan untuk meminjam ponsel Lekha. Dengan tatapan yang sedikit melunak Candra membolak-balikkan benda kotak yang ada di tangannya itu.

"Kau yakin di dalam ada pulsanya?"

Tanya Candra sambil melirik sinis tanpa menghadap si pemilik ponsel, Lekha jadi agak jengkel.

"Crewet.. 💢!! "

Balas Lekha ketus dan tak ada komentar lagi dari Candra. Tidak sampai sepuluh menit jari Candra mulai mengotak atik hp Lekha dengan mahirnya.

"Ini....
makasih !"

"Apa kau tidak jadi menelfon adik-adikmu ?"

"CREWEET ... !!!"

Lekha malah menganga mendengar ucapan Candra padanya. Balas dendam Candra rupanya, semua kembali hening.

Candra meninggikan selimutnya sampai kedada dan tidur memunggungi Lekha. Seakan asap mulai mengepul dari kepala Lekha, orang yang ia temani benar-benar orang tak punya hati.

'Berilah hidayah pada orang di depan hamba ini ya Allah.'

Do'anya.. Tentu saja itu karena dia merasa kesal. Baru sebentar di tangannya ponsel Lekha langsung bergetar.

Apa mas Candra terluka parah !? Sekarang sudah malam, insyaAllah besok aku akan kesana dengan Ayas dan Imam. Mas Candra baik-baik ya di sana.*

*Pesan dari adiknya 😯

Tertegun Lekha melihat isi pesan dari Imah. Manis sekali adiknya pada kakak sekejam Candra pikirnya. Pesan itu dibacanya tapi Lekha tak brani membalas. Candra juga sudah tidur,, bisa-bisa beruang kutub itu mengamuk jika Lekha membangunkannya, jadi Lekha hanya menaruh hp nya di atas nakas lalu mengikuti Candra yang lebih awal tertidur.

~~~~~~~~~

Malam telah berlalu sang surya mulai menyinari dunia, yang tidur mulai terbangun, yang bangun mulai beraktifitas tapi beda halnya dengan Adge dan Jay. Keduanya masih tidur dalam satu selimut begitu lelapnya dengan Jay yang tanpa sadar berbantalkan lengan Adge yang memeluknya erat semalaman.

"Enghh... "

Dengan mata yang masih terpejam, Jay  melenguh dan sedikit menggeliat meregangkan otot-ototnya sambil menunggu kesadaran tubuhnya datang. Tangannya sedikit meraba-raba dan terasa hangat di pipinya, tapi bukan guling/bantal rasanya seperti lebih bernyawa.

"Papa.... ?
Papa menemaniku tidur semalam ?"

Tanya Jay sambil membenarkan penglihatannya, maklum jika Jay mengira bahwa Adge adalah ayahnya karena postur tubuh mereka berdua hampir sama tapi ayah Jay lebih tinggi tentunya.

Jay hanya mendapat jawaban dari dengkuran Adge yang makin keras karena masih tenggelam di alam mimpi, membuat Jay bangun sepenuhnya dan menyadari siapa yang semalam seranjang dengannya

------ BAAGhhKKK -----

"AUUW ishh sakit sayang !!!"

Adge mengelus pantatnya yang terbentur lantai karena Jay menendangnya dari atas tempat tidur

"PAPAA... PAAA mpmpmphhhmp ----- !"

Jay berteriak memanggil sang ayah setelah mengetahui jika itu Adge. Dengan rasa sakit dipantat dan punggungnya, Adge langsung bangkit lalu membungkam mulut Jay dengan tangannya.

MENDADAK JADI FUJOSHIWhere stories live. Discover now