7. Nasehat Ayah

189 14 0
                                    


Pukul 09.30
Dikos sederhana yang di tempati oleh mahasiswi Hukum Ekonomi Syari'ah bernama SHOLEKHA LIA ANNISA.

Bersama sinar matahari yang mulai meninggi Lekha telah menyelesaikan sujut terakhir sholat dhuha nya, Lekha menarik nafas dalam sambil memejamkan mata pikirannya terlintas banyak hal, Lekha gelisah..... dalam hati dia memperpanjang do'a kepada yang Maha Kuasa.

Flashback
"Firman maaf jadi ngrepotin !"

Kini Lekha sudah duduk di tempat tidurnya setelah di antar Firman teman sekelasnya di SMP

"Gak papa Kha..
Lagian aku gak tega kalo kamu naik bis"

Lekha hanya mengangguk sambil menunduk memandangi lantai yang di pijaknya, keduanya tidak ada yang membuka suara lagi namun suasana yang hening langsung berubah tegang begitu ayah Lekha memergoki mereka.

"HEEYY SIAPA KAU... ???!!!
Brani-brani nya !"

Keduanya langsung tersentak mendengar teriakan ayahnya Lekha yang masih terengah-engah barusaja pulang dari pabrik dekat rumahnya tempat ayah Lekha bekerja. Dengan segera tangan kasar ayah Lekha menarik kerah baju Firman dan membuat kedua anak SMP itu ketakutan.

"Pak.. Pak lepasin Firman !!
Bapak kenapa tiba-tiba marah??"

Teriak Lekha yang tidak mampu berdiri karena kakinya terluka dan pergelangan kaki kirinya bengkak sebab terkilir saat basket di jam olah raganya tadi.

"Lekha AKU INI BAPAK MU !!!
kenapa kau membela nya Hah ??? Apa dia pacarmu?"

"O o om maaf om tapi beneran kita gak pacaran!"

Jawab Firman gugup, kakinya  menjinjit mendapat tarikan dari kerah baju yang di angkat kuat oleh ayahnya Lekha.

Mendengar suara Firman, ayah Lekha sedikit terdiam seolah tersadar dengan kebrutalannya pada anak di bawah umur yang hampir dia pukul wajahnya itu. Pandangannya tak lagi tajam disertai tangannya yang melepaskan kerah baju Firman.

"Duduk lah.. !"

Tegas ayah Lekha pada Firman, Firman pun langsung duduk di kursi belajar Lekha yang tidak jauh dari tempat tidur Lekha

"Baiklah kalian jelaskan padaku baik-baik"

Ayah Lekha mencoba untuk tenang

"Bapak aku jatuh saat basket di jam olah raga tadi, kedua kakiku terluka dan pergelangan kaki kiriku bengkak karna terkilir !"

"Trus kau yang memintanya untuk mengantarkan mu pulang?"

"Bu -- bukan om..
Saya yang menawari Lekha, karena kebetulan teman yang biasanya boncengan dengan saya sedang tidak masuk om,  ,,,
dan tidak mungkin Lekha naik bis sedangkan kakinya sedang seperti itu."

Ayah Lekha menghela nafas kasar mendengar penjelasan mereka. Matanya memandangi serius kaki Lekha yang benar-benar cidera, ayah Lekha berpikir sepertinya memang tidak ada apa-apa saat mereka berdua di kamar putrinya. Sepertinya dia belum terlambat datang.

"Ya sudah...
Nak .. !
Aku bapaknya Lekha

Terima kasih tlah membantunya pulang sampai rumah, dan maafkan sikapku tadi

Firman hanya tertunduk mendengar dengan patuh nasehat orang dewasa di depannya itu

Tapi tolong jangan ulangi hal seperti ini kepada siapapun lagi,,, kau harus tau kamar perempuan itu bersifat sangat privasi.
Dan kau harus tau aku tlah melarang Lekha untuk pacaran...
Jadi jika tak ada yang penting lagi,, maka pulanglah."

Entah apa yang sekarang berada di benak Firman. Rasanya sedikit bingung, malu dan entahlah .. Apakah dia harus marah atau mengakui kesalahan nya. Sebagai anak yang masih di bawah umur sebenarnya Firman tidak berfikir sejauh ayahnya Lekha khawatirkan. Firman hanya menebengi Lekha pulang karena kakinya sakit dan tidak tega melihatnya. Tapi kenapa jadi runyam begini.

Disisi lain ayahnya Lekha pun juga tidak bisa di salahkan. Sebagai seorang ayah, ayah Lekha hanya merasa takut jika kecolongan anaknya melakukan perbuatan yang tidak bermoral. Meninggalnya ibu Lekha membuat sang ayah sangat protektif terhadap anak semata wayangnya.

Begitu mendengar tegas ayah Lekha pada Firman, ia pun langsung berdiri dari duduknya mendekati ayahnya Lekha untuk bersalaman sebelum pulang.

"Maafkan sikapku tadi ya nak.. Ku harap kau mau memaafkan ku!"

Tambah ayah Lekha sambil memeluk Firman dan mengusap-usap punggungnya. Firman mengangguk faham dan meninggalkan sang pemilik rumah.

Lekha sedikit trauma dengan kejadian itu, semarah itukah ayahnya jika melihat Lekha dekat dengan teman laki-laki. Hati Lekha begitu kalut, Lekha putuskan untuk tidak berani berurusan dengan hal-hal yang membuat ayahnya marah lagi.

Flashback end

Lekha kembali melamun setelah dua ucapan salam terakhir dalam sholatnya. Tatapannya kosong, namun pikirannya sibuk memikirkan banyak hal

"Aku tau pak larangan itu demi kebaikan ku.. Tapi apa sekarang? Aku bertemu dengan Jay dan ka' Adge aku mendukung hubungan mereka, bukan kah itu sama saja."

Lekha tambah bingung dengan pikirannya sendiri kegelisahan itu sulit hilang dalam pikirannya.

"Kadang aku merasa iri melihat keharmonisan mereka Pak .. ! Tidak bolehkah aku mencobanya walau hanya sekali ? "

Lekha berbicara sendiri seolah olah dia sedang bicaya dengan ayahnya. Bukan kok bukan !!!
Lekha tidak gila dia hanya bersandiwara, monolog sendiri untuk meneguhkan hati.

Maklum saja, jiwa jomblo Lekha selalu memberontak saat melihat kemesraan Adge dengan Jay, Lekha begitu sendu dia yang lurus belum bisa merasakan hati yang bahagia seperti hubungan mereka

Jika waktunya tiba kau akan menemukan pria yang akan jadi jodohmu, jangan khawatirkan apapun.. Selalu berbuat baiklah, supaya yang jadi jodohmu adalah orang baik juga..

Dalam kesendirian ucapan sang ayah begitu jelas menenangkan fikiran Lekha. Bibirnya tersenyum tipis sambil memejamkan kedua matanya.

"Iya pak.. Aku akan sabar menunggunya."

Ddrrrffff ddrrrrfff ddrrrrfff.........

Alarm Lekha yang lupa ia matikan bergetar membuat Lekha tersadar dari lamunan panjangnya, begitu melihat ponselnya dan mematikan alarm ada notif disana, ternyata Lekha tak sadar ada pesan yang belum sempat dia buka.

"Alhamdulillah"

Lekha langsung tersenyum lebar melihat pesan di layar hp nya.

[[Saudari SHOLEKHA LIA ANNISA selamat anda di terima bekerja bersama kami. Mohon kehadirannya hari Senin nanti untuk mulai bekerja di sertai memakai bawahan dan sepatu hitam, untuk atasan akan kami sediakan.

Terima kasih]]

Melihat pesan di hp nya membuat
Lekha lupa dengan kegelisahannya, perasaannya berubah hatinya begitu gugup. Ini pertama kalinya dia akan bekerja senyumnya melebar, dalam hati dia berdo'a semoga ini jadi hal yang lebih baik dalam hidupnya.

Bersambung..
##

MENDADAK JADI FUJOSHIWhere stories live. Discover now