4. Pacar! Nama Lo Siapa?

168 146 53
                                    

Umur itu bukan batasan seseorang untuk mencintai, bukan pula suatu penghalang untuk sebuah hubungan. Karna satu-satunya hambatan untuk dua orang yang ingin disatukan yaitu perbedaan. Iya perbedaan Rasa.
Aku ingin disatukan denganmu tapi kamunya ingin disatukan dengan dia.

___oOo___

Enjoy❤

"Ehkem". Cowok itu berdehem sebelum menjawab bingung apa yang harus ia katakan, masa iya harus jujur kalo ia sedang menjadikan Edel bahan taruhan. Ah ia menyesal tidak mengikuti saran temannya untuk melakukan pendekatan. Ia terlalu percaya diri Edel akan langsung menerimanya tanpa fikir panjang. Ternyata ia salah Edel beda dengan cewek yang pernah ia jadikan bahan taruhan sebelumnya. "Lo salah gw tau siapa lo, makanya gw nembak lo". Jawaban itu spontan keluar dari mulutnya, ah bodohnya siapa yang akan percaya dengan jawaban konyol itu.

"Oh ya? Lo yakin? Bukannya lo sempet bingung tadi pas nyari gw?".
Cowok itu mulai gugup entah apa lagi yang harus ia katakan. Namun jika ia menyerah terlalu sayang dengan barang yang dijanjikan kedua temannya.

Edel menunggu cowok itu membuka mulutnya, namun Edel tak kunjung dapat jawaban. "Ok gw Terima lo jadi cowok gw". Putus Edel akhirnya.

Cowok itu termenung, cukup terkejut dengan apa yang diucapkan Edel. Bukan hanya itu Aileen sampai melotot takpercaya.  bahkan tadi dirinya sampai ditertawakan untuk melindungi Edel yang siapa tau jika cowok ini berniat jahat? Sekarang kan marak berita tentang pemerkosaan, apa Edel tidak punya rasa takut sedikitpun?. Seisi kelas tak kalah heran, dengan sikap Edel yang asal nerima cowok. Ah fuckgirl mah bebas.

"Ok Fredel mulai hari ini kita resmi pacaran".

"Ok Febry". Jawab Edel asal menyebut nama.

"Sotoy, gw bukan Febry". Ketus cowok itu, tidak Terima namanya diganti.

"Gw kira nama lo Febry, soalnya nama itu cocok buat lo".

"Gw Chantavit Lanoil Dhanasevi, terserah lo mau panggil gw apa".

"Ok gw panggil lo Oil".

"Enak aja gw bukan minyak, Avi aja".

"Ok api".

"Avi budeg bukan api, mau lo gw bakar biar jadi arang".

"Biasa aja kali gw cuma becanda".

"Ok gw balik ke kelas dulu".

"Ok bye Api".

Semua orang dikelas kembali sadar setelah kepergian cowok yang mengenalkan diri sebagai Avi.
Edel tidak menyangka Kata-katanya tentang dirinya yang menerim Avi tanpa fikir, seperti hipnotis yang membuat semuanya terdiam.

"Del, setan apa yang bersemayam di tubuh lo?". Tanya Aileen setelah kesadarannya pulih. Mereka kini sudah kembali duduk.

"Setan apa yang merasukimu, hingga kau tega buat heran aku". Sambung Ara sambil bernyanyi iseng.

"Sayang tau kalo di tolak, ganteng soalnya". Jawab Edel dengan santainya.

"Del lo udah gila apa? Segampang itu lo nerima cowok? Lo gak mikir mikir dulu sekarang ini lagi marak kasus pemerkosaan you know?". Aileen memperingati.

"Ya kali dia merkosa gw, masih bocah gitu emang pandai bergoyang?".

"Lo tau dia masih bocah ngapain di pacarin del? Gak malu apa pacaran sama anak dibawah umur?". Sahut Ara.

Story About Edel (TERBIT)Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu