40. Happy Ending

9.7K 849 89
                                    

Alhamdulillah Akhir 😴🤣

Happy Reading
🍦🍦🍦

"Kak~"

Langit menoleh, menatap Thea yang tengah berdiri di atas balkon, menikmati pemandangan laut di pagi hari.

Kemarin, mendadak Thea ingin pergi ke pantai. Dia tidak pergi berdua dengan Langit, satu keluarga ia ajak. Hitung-hitung liburan satu keluarga. Sebuah villa Leon sengaja sewa. Sengaja membuat putri semata wayangnya senang.

Langit bangkit dari duduknya, cowok itu berdiri di sebelah Thea. Tangan kiri Thea ia ambil lalu di genggamnya menggunakan kedua tangan. Perlakuan kecil itu selalu bisa membuat senyum Thea terbit.

"Kak, aku punya permintaan."

Kepala Langit menoleh, menatap Thea lalu tersenyum tipis. "Apa? Kalau aku bisa, aku akan menurutinya."

Thea tersenyum, dia menatap Langit lalu langsung menubrukkan tubuhnya ke pelukan Langit. Memeluk suaminya dengan erat. "Nanti di masa depan, apapun yang terjadi, jangan tinggalin Thea ya?"

"Aku 'kan udah janji kalau aku gak akan ninggalin kamu." Langit membalas pelukan Thea, mengusap kepala belakangnya dengan perlahan. "Jangan takut. Kamu itu yang pertama dan terakhir."

Kepala Thea mendongak, menatap wajah Langit dari bawah. "Thea 'kan cuman takut."

Langit terkekeh, dia menangkup wajah Thea. Mencium keningnya dengan lembut, "Kamu gak perlu takut. Aku bukan tipe orang yang suka ninggalin."

Thea terkekeh, "Kak nanti kalo si kembar lahir, mau di namain siapa?"

Langit melepaskan pelukannya, dia mengambil ikat rambut yang ada di saku celananya. "Kamu ada rekomen?"

Thea berbalik, dia menggeleng pelan. "Gak ada. Tapi Thea pengen namain satu dari mereka ada Aleta."

Rambut Thea, Langit kumpulkan menjadi satu lalu mengikatnya. Cowok itu menunduk, "Kita belum tau mereka cowok semua atau cewek semua. Atau bahkan cowok cewek."

Thea membenarkan, dia menyentuh rambutnya. Langit semakin pandai mengikat rambut, "Udah lah kita pikirin aja nanti."

"Oh iya?" Langit berucap tiba-tiba, dia mengeluarkan ponselnya. "Ada yang mau aku tunjuki ke kamu."

"Apa?" tanya Thea penasaran, dia ikut menatap layar ponsel Langit.

Kening Thea mengernyit, merasa tidak asing dengan sebuah foto rumah yang Langit tunjukkan. "Ini gambarannya Thea bukan sih?"

Langit tersenyum, dia mengangguk. Dia menggeser foto itu ke kanan, "Kalo aku wujudin gimana?"

Ekspresi wajah Thea berubah senang, dia mengangguk. Langit tersenyum, "Mau di tinggalin kapan?"

"Eh?" Thea menatap Langit dengan pandangan bingung. "Emang itu udah jadi?"

Langit mengangguk, "Udah. Tinggal di tempatin aja. Gak perlu bawa banyak barang, semua impian kamu ada di sana."

Thea tersenyum senang, dia memeluk Langit erat. "Makasih, kak."

Langit mengangguk, "Sama-sama."

BAD LUCK? (✔)Место, где живут истории. Откройте их для себя