10. Kesal

7.5K 1K 241
                                    

Happy Reading
***

"Maaf ya Nyonya kalau saya tidak sopan sama yang lebih tua." Zeline menekan kata terakhir yang dia ucapkan. "Ibu ini sebenarnya pernah sekolah gak sih? Kenapa gak ngerasain gimana perasaan anak kalo Ibu maksa-maksa gitu? Bukannya saya menggurui, tapi Ibu kelewatan karena maksa anak Ibu sendiri nikah sama orang yang gak anak Ibu suka."

"Bu, anak anda sendiri yang katanya mau nikah sama anak saya, bukan wanita pilihan Ibu." Zeline melanjutkan, "Maaf banget ya Bu, otaknya masih ada gak?"

Kesal? Zeline tentu saja kesal saat Mama Langit bilang kalau dia tidak akan merestui pernikahan Langit dan Thea. Wanita itu benar-benar egois karena memaksa anaknya untuk menikah dengan perempuan pilihannya.

"Lebih baik kamu tidak perlu ikut campur urusan keluarga saya." wanita itu menatap tajam Zeline.

"Bagaimana saya tidak ikut campur? Anak saya itu tengah hamil anaknya Langit." Zeline menekan ucapannya, dia tidak terima jika Thea tidak mendapatkan haknya.

"Anak Tante ngerebut tunangan saya. Anaknya di jaga dong Tante jangan sampe jadi cabe-cabean." ujar Nancy yang mendapatkan tatapan dari semua orang yang ada di sana kecuali Mama Langit, Dewi.

"Bukannya elo ya, yang cabe-cabean? Udah tau kak Langit gak suka sama lo, eh lo malah tetep ngejar-ngejar. Apa gue harus nyebut murahan?" tanya Mars tanpa menatap Nancy, kedua matanya menatap layar ponselnya. Dia tengah mabar bersama Mark yang duduk tidak jauh darinya.

"Lihat, bahkan anak anda tidak memiliki sopan santun sama sekali." ujar Dewi menunjuk Mars yang terlihat biasa saja.

Zeline geram sendiri, dia berjalan mendekat kearah Dewi dan Nancy. Wanita itu tersenyum, "Bagaimana kalo kita tanya Langit aja? Dia mau nikah sama siapa?"

Langit yang sedari tadi diam dan memperhatikan tersentak, cowok itu menatap Zeline dan Mamanya.

"Kamu mau nikah sama Nancy kan Langit? Mama berharap kalau kamu bakalan nikah sama Nancy, kamu harapan terakhir Mama." ujar Dewi mendramatis.

"Harapan terakhir apa?" tanya Langit, dia tersenyum tipis. "Langit bakalan nikahin Thea. Mama gak bisa halangin keputusanku. Tante Zeline benar, Thea lagi hamil anakku. Dia butuh ak–"

"Enggak! Enggak! Aku yang lebih butuh kamu Langit. Aku udah dari dulu sama kamu, kamu gak bisa dong asal nikah sama perempuan lain!" Nancy memotong, dia berjalan kearah Langit.

"Gue gak butuh lo." jawab Langit singkat.

"Enggak! Pokoknya kamu gak boleh nikah sama cabe-cabean itu. Gak boleh!" teriak Nancy kesal. "Pokoknya kamu gak boleh sampe nikah sama cewek bitch yang gak tau malu udah rebut kamu dari aku."

Zeline yang mendengarnya menarik bahu Nancy membuat perempuan itu menatapnya. Zeline memberikan tatapan tajamnya, dia meremas bahu Nancy dengan keras membuat Nancy memekik perlahan.

"Liat diri kamu sendiri sebelum nilai orang lain." desis Zeline, "Pengalamanmu kurang banyak untuk melawan keluarga kami."

Leon menghela napas, dia bangkit lalu menarik Zeline kebelakang. Dia dapat melihat kalau Zeline amarahnya benar-benar tersulut. Kalau di biarkan, Lily bisa keluar kembali. Kan sayang, udah lama tidur masa langsung keluar lagi.

BAD LUCK? (✔)Where stories live. Discover now