8. Calon Istri

8.8K 1.1K 166
                                    

Happy Reading
***

Predikat mertua idaman mungkin tidak akan tersemat pada Leon. Pria itu terang-terangan menatap tajam Langit membuat yang di tatap bergidik ngeri secara diam-diam.

"Kenapa kau lagi? Kemarin menerima pujian dari istri saya, sekarang kau malah membuat putri semata wayang saya hamil." Leon berdecak, "Maruk banget sih?"

Langit menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, dia menatap Leon dengan tatapan bersalah. "Maaf Om, tapi saya benar-benar tidak sengaja."

"Ya tapi kau menikmatinya bukan?" tanya Leon cepat.

"I-iya tentu saja." jawaban Langit mendapatkan tatapan mematikan dari Leon.

Zeline terkekeh kecil, diam-diam dia mencubit tangan Leon yang menggenggam tangannya. "Jangan dengarkan Leon, dia emang begitu."

"Kak~" Leon melirik istrinya, "Thea hamil loh. Di luar nikah lagi."

"Ya terus kenapa? Dulu aku juga begitu." jawab Zeline santai, "Buah jatuh gak jauh dari pohonnya emang bukan cuman omong kosong aja."

Leon cemberut, dia kembali menatap Langit dengan wajahnya yang berubah serius. "Mau tanggung jawab?"

"Kalau saya tidak mau, saya tidak akan kesini." jawab Langit yakin.

Leon mengangguk, "Punya apa kamu buat kasih makan anak saya?"

"Leon, kok tanggapannya beda kek Mama Papa kamu?" tanya Zeline, dia menatap suaminya tidak terima. "Kasih jalan mulus aja buat mereka. Orang Langit aja–"

"Diem ya kak." Leon memotong, melirik sinis istrinya. "Ini Thea anak perempuan, dia–"

"Kamu juga dulu belum kerja, masih numpang lagi di rumah Mama Papa. Sampe kamu lulus SMA lagi. Kok sama anak sendiri gak adil?" sekarang gantian Zeline yang memotong. "Gak usah aneh-aneh ya."

Leon bungkam, tidak bisa membalas ucapan Zeline yang 100% benar. Leon menghela napas, dia kembali menatap Langit. "Karena ucapan istri saya benar, kamu ajak aja orang tua kamu kesini. Kita bahas soal pernikahan kalian."

Langit terdiam, tidak tau harus membalas apa. Sebelum kesini saja dia berselisih pendapat dengan Mamanya, sekarang dia harus membawa kedua orang tuanya ke rumah Leon. Langit jadi membayangkan bagaimana ekspresi Mama nya nanti.

Bodo amatlah, salahkan saja Mama nya yang memaksa dirinya menikahi wanita yang tidak ia cinta.

"Thea!"

"Bentar Pa, Thea mau dapet bintang tiga ini. Tanggung, waktunya tinggal 10 detik lagi." jawab Thea yang tengah fokus dengan game memasak yang ada di ponselnya.

" jawab Thea yang tengah fokus dengan game memasak yang ada di ponselnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
BAD LUCK? (✔)Where stories live. Discover now