38. Hidup Mars

5.4K 783 113
                                    

Yang di part sebelumnya curcol tentang temen
Kita sama😅

Happy Reading
🍻🍻🍻

"Bintang mau beli apa?" Mars berdiri di sebelah Bintang yang tengah menatap rak berisi makanan ringan di minimarket.

Bintang mendongak wajah Mars, "Ehm?"

Sepertinya Bintang bingung. Mars berjongkok di sebelah Bintang, dia tersenyum. "Bintang boleh beli sepuasnya. Terserah mau beli apa."

Bintang tersenyum senang, dia menarik kelingking Mars lalu menariknya. Mars terkekeh, "Pelan-pelan aja."

Bintang menurut, dia melepaskan genggaman tangannya pada kelingking Mars. Tangan mungilnya menunjuk ke arah makanan ringan dengan asal. Asalkan ada coklat dan es krim, Bintang pasti diam.

"Ini?"

"Bukan."

"Terus mana?"

"Itu.."

Mars menurut, mengambil beberapa makanan ringan lalu meletakkannya ke atas trolley. Apa saja ia ambil, yang jelas bisa membuat keponakannya itu senang. Padahal baru mempunyai 1 keponakan tapi isi trolley penuh akan makanan milik Bintang.

Biarkan saja. Ujung-ujungnya juga akan di makan dirinya ataupun adiknya.

"Udah?" tanya Mars yang di angguki oleh Bintang. "Mau es krim?"

Kepala Bintang langsung mengangguk senang, "Mau."

Mars terkekeh, dia memgambil dua kaleng susu beruang lalu mendorong trolley nya ke tempat penyimpanan es krim. Tubuh Bintang ia angkat, "Bintang mau yang mana?"

"Itu," Bintang menunjuk ke arah satu box es krim berukuran sedang.

Tanpa banyak bicara, Mars mengambilnya lalu meletakkannya ke di dalam trolley. Dia juga mengambil dua bungkus es krim. Bintang kalau tidak makan es krim di mobil akan rewel, jadi Mars memilih untuk membelinya.

"Udah 'kan?" Bintang mengangguk sebagai jawaban. "Kita bayar terus pulang, oke?"

"Oke."

Mars dan Leon memang memiliki kesamaan. Leon tidak akan berpikir dua kali untuk membelikan sesuatu ke anak-anaknya. Begitu juga dengan Mars. Mars akan selalu mengiyakan permintaan kedua adiknya bahkan keponakannya, asalkan uang di dalam dompetnya masih cukup.

Walaupun terkesan kaku, tapi Mars akan biasa saja jika dia hanya bercanda berdua dengan Bintang. Bahkan Bintang akan sangat nyaman berduaan dengan Mars. Di tambah, Mars akan selalu menuruti permintaan.

Sebagai calon kepala keluarga? Mars kurang apa? Pekerjaan? Mars itu calon CEO perusahaan Mamanya. Jadi tidak perlu khawatir masa depan suram. Tapi, calonnya tidak ada. Ya sudah, nyenengin ponakan aja dulu.

Saat di perjalanan pulang, hujan turun dengan deras. Mars berdecak di dalam hati, dia melirik ke arah Bintang. Keponakannya itu siap berdiri untuk melihat keluar jendela.

BAD LUCK? (✔)Where stories live. Discover now