Al'46🌻

33 6 0
                                    

Malam harinya, Bintang memandangi langit malam kota Bandung yang begitu cerah, beruntung ranjangnya tepat berada disamping jendela dan ruangannya berada di lantai 6, jadi ia bisa melihat pemandangan yang begitu indah. Rhysaka ikut duduk diatas ranjang disamping adiknya sembari tersenyum,

“abang senyum-senyum mulu gitu, ngeri gue” ucap Bintang yang membuat kakaknya itu terkekeh

“emang gak boleh senyum?”

“ya boleh, cuman kalo keseringan ya gue ngeri aja gitu” , Rhysaka terkekeh mendengar jawaban adiknya itu, ia menghembuskan nafasnya pelan kemudian ikut menatap langit

“makasih yaa, udah jadi adik yang paling baik buat abang, makasih untuk nyelamatin abang dan gak ninggalin abang” , Bintang terdiam, dalam hati kecilnya ia masih takut, takut harus meninggalkan keluarganya karena penyakitnya, ia memang belum diberi tahu oleh siapapun terkait operasi sum-sum tulang belakang untuk mengobati penyakitnya,

“dan ya, operasinya berhasil jadi kamu gak perlu takut bakalan ninggalin kita semua” ucap Rhy yang membuat bintang menoleh

“huh? Maksudnya?”

“kemarin waktu kamu koma, kita sekalian operasi transplantasi sum-sum tulang Belakang buat sembuhin penyakit kamu dan berita baiknya.. itu berhasil. Kamu sembuh” tutur Adi yang membuat Bintang terdiam tak percaya

“s-serius? Ini bukan mimpi kan?” tanya bintang ragu, Rhysaka tersenyum kemudian mencubit pipi bintang gemas

“aww sakitt!” sentak Bintang

“sakit kan? Berarti bukan mimpi” ucap Rhysaka, rasanya bintang ingin sekali terbang karena bahagia,

“eh tapi yang donorinnya siapa?”

“pangeran”

“pangeran siapa? Siapa sih?” tanya Bintang antusias

“pangeran Rhysaka Rizqi dari kerajaan Ibrahim” jawab Rhy dengan wajah menyebalkannya

“yeu pangeran kodok dong itu mah” cibir Bintang, Rhy memanyunkan bibirnya kesal, tapi sesaat kemudian Bintang langsung memeluk rhy dari samping sembari mencium pipinya

“sayaang abang, makasih ya, makasiihh bangett” ucap Bintang, Rhysaka tersenyum lalu membalas pelukan adiknya

“sama-sama, I love you my sister”

“I love you full, so much, more, to the moon and back, three thousand, pokoknya cinta abang setinggi langit, sedalam lautan, sebanyak bintang dilangit, sebesar semesta dan nilai dari nol dikali nol” tutur Bintang yang membuat Rhysaka terkekeh

“lebay”

“biarin yang penting sayang muahh” jawab Bintang kemudian mengecup pipi rhysaka sekali lagi, kedua kakak adik itu kini tidak perlu lagi takut kehilangan satu sama lain. Raya dan Adi ikut bergabung dengan kedua anak mereka.

 "bang, pak reza kesini gak? "

"kesini, bawa bunga terus bawa makanan juga buat papa sama ibu"

"oh ya? " pekik Bintang histeris,

"iya kenapa emang? "

Bukannya menjawab, Bintang malah terus tersenyum penuh arti,  Rhysaka menempelkan telapan tangannya ke dahi Bintang,

"pah, abis operasi emang ada efek samping ya? " tanya Rhy pada Adi,

"ada lah, tapi bukan gila efek sampingnya" jawab Adi,  Bintang mengerucutkan bibirnya,

"enak aja bilang aku gila"

"ya abis senyum-senyum sendiri gitu" cibir Rhy

"Yee gapapa lah hak asasi"

Alkena [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang