Ab origine

565 24 1
                                    


Tidak pernah ada yang tau akhir dari sebuah pertemuan, namun satu hal pasti dan sering terjadi adalah setiap pertemuan selalu berdampingan dengan perpisahan

-Alkena-


Seorang siswa dan siswi berlari menuju gerbang, nafas keduanya sangat memburu, keduanya nampak saling terkekeh, dari luar gerbang terlihat seluruh siswa sudah berbaris memenuhi lapangan upacara, ini hari senin dan mereka berdua datang terlambat,

“yah, telat tang” ucap siswa laki-laki yang memiliki paras tampan ditambah dengan keringat yang mengucur dari dahinya, bibirnya berwarna pink tipis,

“iya a, gimana dong?” tanya siswi yang wajahnya cantik dengan rambutnya yang ia ikat rapi,

“ya tetu mah gak apa-apa, kamu nih yang gimana? Ibu sama bapak aman?”

“ya gak aman lah hehe” kekehnya, ia bernama Bintang Rhasyka Ibrahim, laki-laki itu ikut tertawa,

“malah ketawa anjir,” , keduanya menatap lesu kearah gerbang yang sudah tertutup dengan beberapa anggota OSIS didepan mereka,

“kang, teh baris disamping taman ya, telat kan” ucap salah satu anggota osis itu, keduanya mengangguk lalu menurut, mereka berbaris di dekat taman Bersama siswa lain yang juga terlambat.

30 menit kemudian upacara selesai,setelah semua siswa bubar, para siswa yang terlambat lalu digiring menuju tengah lapangan untuk dicatat Namanya oleh guru BP,
“Restu satya aditiana” panggil guru BP yang sudah paruh baya itu namun tatapannya cukup tegas,

“iya pak” jawab Restu,

“kamu ini sudah kelas 12 masih telat aja, mau kapan tobatnya?” ucap guru itu dengan nada tinggi,

“minggu depan pak, insyallah kalo gak khilaf lagi hehe”, jawab Restu sekenanya, guru BK yang bernama Amir itu hanya menggelengkan kepalanya, apalagi saat ia menatap bintang yang sedang tersenyum menampilkan deretan gigi putihnya yang bergingsul itu,

“kamu lagi bintang, udah 2 kali telat ini Astagfirullah” ucapnya,

“hehehe, khilaf juga pak”

“kamu ini, gak malu sama ibu sama kakak kamu? Anak guru BP, adiknya guru Fisika paling popular disini malah telat”

Bintang mengerucutkan bibirnya, ya ia memang berstatus sebagai putri dari Guru BK di SMA Nusa Bangsa, Raya Nadia, wanita tegas yang juga menjabat sebagai kesiswaan tahun ini, dan juga kakaknya Rhysaka Rizqi Ibrahim, seorang guru termuda yang mengajar mata pelajaran fisika, dengan parasnya yang tampan dan sikapnya yang humoris dan menyenangkan bagi para siswa membuatnya sangat digandrungi di sekolah ini,

“ya khilaf gimana lagi pak” jawab bintang lesu,

“yelah pak, anggota DPR aja suka telat kalo rapat, biasa aja tuh mereka, apalagi Bintang, wajar aja kali telat” bela Restu. Bintang menganga menatapnya

“kamu ini nyamber aja kaya setan”

“yang nyamber tuh petir pak bukan setan”

“ya kan yang nyambernya kamu, makanya kaya setan”

“buset” ucap Bintang pelan,

“sadis” ucap Restu dengan matanya yang membulat tak percaya,

“yasudah kalian berdua sana masuk kelas” perintah pak Amir, Restu dan Bintang lalu berjalan menuju area kelas mereka yang berdampingan,

“telat lagi kan kamu tang” ucap Restu,

“biarinlah yang penting MU malem menang” jawab Bintang, ya alasan keduanya telat hari ini adalah sebab menonton bola semalam, mereka juga bahkan tak berhenti saling berkirim pesan, Bintang memang sangat menyukai sepak bola, ia tidak pernah absen menonton pertandingan bola apalagi jika itu saat MU dan Chelsea club kesayangannya bertanding ,

Alkena [END] Where stories live. Discover now