Al'52🌻

31 8 2
                                    

Setelah satu minggu diliburkan, hari ini siswa kelas 10 dan 11 kembali masuk sekolah, mereka kembali beraktivitas dan kembali dipertemukan dengan teman kesayangan para siswa yaitu tugas. Candaa.

Jam menunjukkan pukul 8.30 pagi, tentu saja pelajaran Biologi sudah dimulai tiga puluh menit lalu, bu Arafah sedang anteng menjelaskan materi system pernafasan di depan kelas lewat powerpoint yang sengaja ia buat, sedangkan beberapa murid dibelakangnya juga tak kalah asik meraih mimpi, atau memenuhi permintaan cacing di perut mereka dengan menyuapkan makanan yang mereka bawa, seperti yang dilakukan virgi dan Alkena, meski berbeda barisan keduanya sama-sama sedang makan, sedangkan dibarisan pojok sebelah kanan, Diki terlihat damai menempelkan kepalanya diatas meja sembari memutar-mutar pulpennya dengan matanya yang sudah sangat sayu, pasti sebentar lagi akan terpejam.

“sstt gi” panggil Alkena pelan,

Virgi hanya menaikkan kedua alisnya menjawab panggilan Alkena karena mulutnya sedang mengunyah nasi yang ia suapkan

“mau ayamnya gak? Gue bawa kebanyakan” ucap Alkena pelan,

“boleh” jawab Virgi, Alkena lalu menunjuk lantai kosong dibelakang mengisyaratkan agar mereka bertemu disana, keduanya lalu beranjak dari kursi masing-masing,

“lo mau tempek oreknya gak nih? Enak lo bikinan nyokap gue”

“boleh boleh, siniin” ucap Alkena, saat sedang asik barter makanan tiba-tiba saja sebuah suara menghentikkan aktivitas mereka,

“saya mau dong ayam gorengnya” ucap Bu Arafah yang membuat Virgi dan Alkena terdiam seketika,

“wuoo oo kamu ketauaaann” nyanyi Aldo,

“enak ya, berasa di restoran bintang lima” ucap Aliv, sedangkan yang lain tertawa melihat hal tersebut,

Alkena tersenyum lebar kea rah bu Arafah, “hehe ibu mau ayamnya? Boleh bu, ini saya bawa banyak kok”

“sekalian ini tempe oreknya enak loh bu” ucap Virgi, Bu Arafah memasang senyumnya yang terlihat manis namun beraura begitu negative

“Alkena sama Virgi silahkan makannya di kantin” ucapnya sembari menunjuk keluar kelas,

“boleh bu?” tanya Alkena

“boleh banget silahkan”

“hayyuk gi” ajak Alkena sembari bangkit menenteng kotak makannya,

“hayuk ken”, keduanya lalu berjalan keluar kelas

“gais duluan yah. Sok yang semangat belajarnya” ucap Alkena dan virgi sebelum meninggalkan kelas,

“goblok pisan” ucap Diki pelan sembari terkekeh

“pada gila anjir” ucap caca sembari menggelengkan kepalanya, begitu pun Bintang, ia menggelengkan kepalanya melihat kelakuan teman sebangkunya itu,

“makin hari makin aneh aja tuh anak” ucapnya pelan

Bu Arafah kembali ke depan kelas lalu melanjutkan menjelaskan materi yang sempat terhenti tadi. Pukul 09.00 Alkena dan Virgi kembali ke kelas karena sekarang adalah waktunya pelajaran PAI, dan mereka selalu bersemangat dengan mapel yang satu ini sebab pak Asep adalah guru yang sangat menyenangkan. Keduanya berjalan sambil berseri-seri, tentu saja, perut kenyang, hati pun senang. Beberapa saat kemudian pak Asep masuk ke kelas, beliau kembali mengulas materi di bab 7 mengenai pernikahan.

“minggu depan kita praktek nikah ya”

“hahh?” ucap seisi kelas

“ijab kabulnya aja pak? Atau gimana?” tanya Manda

Alkena [END] Where stories live. Discover now