Al'1🌻

238 13 1
                                    

" kamu, adalah molekul paling sempurna yang Tuhan ciptakan dalam wujud manusia"

-Alkena-


Sesampainya dikelas, Bintang menjadi pusat perhatian teman-temannya
"astagfirullah ini anak guru BP telat mulu" ucap caca,

"hehe. Manusiawi telat mah"

"pak rhy gimana tuh? Ngamuk gak" tanya Salsa,

"alhamdulillah"
"ngamuk barusan" kekeh Bintang,

"telat wae siamah tatang" ucap diki yang kemudian duduk disamping bintang

"kan kabeurangan atuh isia ih" ucap Bintang ketus,

"hoream ih telat wae"cibir Diki,

"jiga nu tara" ucap bintang sembari mencubit lengan diki. Diki kemudian terkekeh,

"MU menang nih tumben" tumben ucap Revan dengan nada meledek
"iyadong, sirik mulu lo ama klub kesayangan gue, napa sih" ucap Bintang, keduanya memang sering ribut, namun meski begitu mereka sangat dekat bahkan pernah mereka digosipkan berpacaran, keributan mipa 3 mulai reda ketika Rhysaka mulai memasuki kelas, diikuti seorang murid dibelakangnya,

Para siswa mulai berbisik menatap Alkena, semua siswa menatapnya heran. Rhysaka mulai memperkenalkan Alkena sebagai murid baru,
"Emhh Alkena kamu duduk dengan.. " ucapannya terjeda saat melihat yang duduk sendiri itu hanya Bintang,
"Bintang, kamu tidak keberatan duduk dengan Alkena? " tanyanya ragu,

"Tidak pak, "

"Baik, Alkena kamu duduk dengan Bintang "

Alkena berjalan menuju tempat duduk,
Rhysaka memulai pelajaran Fisika, Sesekali Alkena melirik perempuan disampingnya ia merasa familiar dengan wajah perempun itu,

Bel istirahat berbunyi, Semua murid berhamburan keluar kelas, Bintang berdiri hendak pergi ke kantin

"Sorry, lo? " tanya Alkena, Bintang menatapnya

"Kenapa? Mau bayar utang? " tanya Bintang, wajah Alkena memerah, ya, dia perempuan yang waktu itu meminjamkannya uang saat di toko buku,

Alkena terkekeh, Bintang kemudian pergi menghampiri Salsa yang tengah menunggunya,
"Alkena"

"Iyah, " Alkena mengalihkan pandangan pada seorang siswa yang memanggilnya,

"Gue Aliv, " ucapnya tersenyum,

"Gue Diki"

"Gue Revan"

"gue Alkena" jawab Alkena ramah,

"Mau ke kantin? Sekalian kita kenalin lebih jauh sekolah ini" ucap Aliv

"Oh iya boleh, ayo" ucap Alkena mereka berempat kemudian berjalan menuju kantin, baru beberapa saat mereka sudah berteman akrab sangat akrab, ditambah lagi mereka berempat adalah sahabat satya disini.

Mereka sampai dikantin, lima orang cogan ini duduk disebuah bangku yang berada paling pojok, kehadiran mereka membuat beberapa siswi bermain mata pada mereka,
"Btw lo sebangku sama siapa ken? " tanya satya

Alkena [END] Donde viven las historias. Descúbrelo ahora