Al'14🌻

64 7 0
                                    


Terkadang, sesuatu yang terlihat indah itu tidak sebenarnya indah, dan sesuatu yang menurutmu buruk, itu terkadang yang terbaik untuk kamu.

-Alkena-

Bintang berjalan-jalan disekitar tegalega, sore ini ia keluar untuk ke apotek membeli beberapa obatnya yang sudah habis, ia berniat untuk berjalan-jalan sebentar, ia senang seperti ini, meskipun sendirian tapi ia sangat menikmatinya, biasanya Rhysaka yang selalu menemaninya tapi tadi ia lihat Rhysaka tertidur dan ia tidak tega membangunkan kakaknya itu. Di tegalega ini banyak sekali warung makanan, sudah seperti taman wisata kuliner dan Bintang senang sekali datang kesini Bersama Rhysaka sekedar makan di angkringan atau berkeliling taman sembari mengobrol seperti sepasang kekasih, bintang mampir ke salah satu warung es kelapa muda langganannya,

“mang, es kelapanya satu ya” ucap Bintang pada mang usep, penjual es kelapa

“eh si eneng, tumben sendirian, a rhy kemana?”

“lagi tidur mang, kasian kalo dibangunin hehe” jawab Bintang seraya tersenyum

“ohh gitu, ni neng es kelapanya”

“makasih emangg” jawab Bintang, mang usep tertawa kecil, Bintang memang anak yang ramah,

“jangan kebanyakan makan es kelapa muda neng”

“loh kenapa?”

“nanti gak tua-tua” jawab si emang

“iya gitu? Tapi kok emang keliatan tua padahal kan sering minum es kelapa muda, penjualnya lagi”

“eh si eneng mah”

“hehe becanda mangg” bintang tertawa lebar, mang usep pun ikut tertawa ia cukup akrab dengan pelanggannya yang satu itu.

"neng abis darimana? "

"abis dari apotik mang, biasalah stok obat abis hehe"

"ohh gitu, yaudah neng emang pamit mau layanin pembeli ya"

"oke mangg, semangatt emang" ucap Bintang sembari mengepalkan tangannya didepan dada,  mang usep tertawa kemudian mengacungkan jempolnya.

Sedangkan ditempat lain, Alkena menekuk wajahnya kesal, sudah tiga jam ia mengelilingi pasar ikan hias tapi adik kesayangannya itu masih saja belum menentukan pilihan ikan mana yang akan dibeli

“abang, mending beli bintang laut atau kuda laut?” tanya Alkana sembari menempelkan wajahnya di kaca akuarium besar

“kudanil” jawab Alkena singkat

“matanya perlu dioperasi ya, udah tau gak ada kudanil disini” cibir Alka

“udah deh lo tuh cepetan pilih mau beli ikan apa, kaki gue udah pegel” gerutu Alkena,

“kan aku udah bilang abang tunggu aja di mobil, gak usah ikut-ikut, bawel deh kek nenek-nenek”

“anjir ya, lo anak siapa sih?” Alkena mulai geram dan frustasi

“anak buaya” jawab Alkana singkat kemudian berlalu ke toko berikutnya
Sungguh Alkena ingin menenggelamkan adiknya itu disebuah ember besar yang berisi ikan lele,

Alkena [END] Where stories live. Discover now