Al'50🌻

38 8 0
                                    


Alkena masih bergulung didalam selimutnya, jam di nakasnya menunjukkan pukul 6.50 pagi, tapi penghuni kamar ini masih saja setia di alam mimpinya, hari ini adalah hari pertama pelaksanaan ujian nasional kelas 12, itu sebabnya kelas 10 dan 11 diliburkan.

Alkana membuka pintu kamar kakaknya itu, ia melipat tangannya di pintu sembari menatap Alkena yang masih tertidur pulas, ia menggelengkan kepalanya, sedetik kemudian ia tersenyum lebar, perlahan ia berjalan mendekat ke Kasur Alkena, ia lalu mengambil gelas berisi air minum yang ada di nakas kemudian menumpahkannya di wajah Alkena,

“banjir, banjir” ucap Alkena sembari terduduk dari tidurnya,

“baru bangun pangeran?” tanya Alkana, Alkena membulatkan matanya melihat Alka yang berdiri disamping tempat tidurnya sembari tersenyum jahil,

“TUYUL! Masih pagi juga, basah semua ini arghh” pekiknya,

“sudah hamper jam tujuh pagi pangeran apa pangeran tidak ingin bangun?” tanya Alka dengan nadanya yang dibuat seperti dalam film,

“apaan anying pangeran-pangeran, lo kacauin mimpi gue tau ah”

“udah siang kebo! Alka gak mau ya punya abang yang tidurnya kaya mayat gak bangun-bangun”

“ck! Lo mau ngapain sih?’

“anterin ke sekolah yuk”

“kan pak amin ada, kenapa ke gue?”

“pak amin lagi nganterin papa ke kantor”

“naek sepeda aja” ucap Alkena sembari kembali tidur,

“bannya kempess ih kan alka udah bilang kemariiiiiinnnn AAAAAAAAA” teriak Alkana tepat ditelinga Alkena yang membuatnya kembali terbangun dari tidurnya. Baiklah, mau tidak mau, ikhlas tidak ikhlas ia harus merelakan jam tidur dihari liburnya berkurang. Meskipun ia selalu bersikap cuek atau pun acuh pada Alka, tapi ia tetaplah seorang abang yang bertanggung jawab.

“yaudah, gue cuci muka dulu, lo tunggu di garasi” ucap Alkena sembari menyibakkan selimutnya, kemudian pergi ke kamar mandi untuk cuci muka, setelah cuci muka ia lalu mengambil kunci mobilnya kemudian bergegas turun menuju garasi menyusul adiknya yang sudah lebih dulu pergi kesana. Meski tanpa mandi, ia tetap terlihat tampan memakai celana kolor selutut berwarna hitam dengan kaos oblong berwarna hijau, rambutnya hanya ia sisir dengan jemarinya,

“hayuk” ucapnya, Alka menurut kemudian masuk ke mobil,

“abang kaya gembel” ucap Alkana polos,

“udah nyuruh nganter, ngatain kaya gembel lagi” gerutu Alkena

“emang salah?” tanya Alka polos

“salah lah! Mana ada gembel ganteng kaya gue,”

“hoeeekk” ucap Alka pura-pura muntah mendengar ucapan Alkena, sedangkan Alkena mendengus malas,

“bang kak bintang apa kabar?”

“kenapa nanyain dia?’

“ya gapapa, alka Cuma kangen aja sama kak bintang” jawab Alkana polos sembari menatap keluar,

“kak bintang suka bunga itu ya” tunjuknya pada buket bunga anggrek putih yang dipajang disebuah toko bunga di pinggir jalan, Alkena menatapnya sekilas

“tau dari mana?”

“kan waktu itu ka bintang cerita sama alka, waktu bantuin alka ngerjain tugas gambar,” , Alkena mengangguk mengerti, ia tersenyum kecil

“kalo gue ajak lo jalan-jalan sama ka bintang mau gak?”

“mauuuu”  jawab Alka antusias,

Alkena [END] Where stories live. Discover now