Al'44🌻

35 8 0
                                    


"Sejatinya rasa memang tidak bisa dipaksakan, perihal hadir maupun pada siapa ia tinggal"

-Alkena-

Flashback on

Jam pelajaran biologi kali ini bu Arafah tidak masuk kelas dikarenakan ada kepentingan, sebagian anak perempuan bergosip ria, bermain tik tok, tidur, begitu pun anak laki-laki yang memilih bermain game, sedangkan Bintang, Aliv, Satya, Revan, Diki, Caca dan seftya memilih untuk bermain bola dilapangan,

“tang oper tang” teriak diki, Bintang mengoper bola yang ia giring sejak tadi pada diki, setelah diki berhasil menerima bola, ia lalu menendangnya kea rah gawang dan GOLLL!! Tim diki yang terdiri dari Bintang, Seftya dan caca unggul 5-4 dari tim Aliv yang terdiri dari satya dan Revan

“hahaha aing menanggg huuu” teriak diki pada Revan

“hilih sombong”

“horeee jus euy” ucap caca dan bintang sembari berjoged-joged, seragam mereka sudah basah dengan keringat, rambut bintang pun sudah terlihat lepek, wajahnya merah karena cape,

“hayu main lagi hayu, rarajaan lagi” ajak Bintang, baru saja Satya hendak bersuara namun ia kembali terdiam karena kehadiran seorang guru dibelakang bintang, Aliv dan Revan yang melihat pun ikut terdiam, ketiga orang itu berusaha memberi kode pada bintang kalau Rhysaka ada dibelakangnya

“hayu ih” ajak Bintang

“rame ya main bola?” tanya Rhy dengan suara beratnya, Bintang langsung terdiam, ia menelan salivanya susah payah, kemudian berbalik perlahan,

“ehh bapak” cengirnya lebar, Rhysaka menatap adiknya itu tajam

“bapak dari kapan disini pak?” tanya basa-basi

“dari waktu kamu ngegolin, terus barusan si diki”

“oohh udah lama ya”

“iya”

“yaudah kita ke kantin dulu ya pak, haus” ucap Bintang

“boleh, boleh”, keenam siswa itu bersiap untuk berlari namun teriakan maut Rhysaka memberhentikkan langkah mereka

“BINTANG RHASYKA”, yang punya nama menghela nafas berat, terdengar langkah kaki dibelakang mereka

“mampus tang” ucap caca pelan

“emang salah bolos jam segini tuh”

“kalian semua silahkan ke perpustakaan dan resume tiga buku masing-masing lima halaman, dikumpulkan pulang sekolah,” ucapnya

“jika tidak mengumpulkan, uts nanti soal kalian lebih banya dari teman-teman kalian yang lain” ucapnya lagi kemudian berlalu menuju ruang guru,

“halahh bamsat” keluh Diki

“gempor anjir” ucap Bintang

“yaudah lah hayu, daripada ngisi soal fisika banyak, males gue” ucap satya kemudian berlalu menuju perpustakaan,

Flashback off


Rhysaka tersenyum kecil, air matanya kembali turun, ia menghapusnya perlahan, tentu saja ia mengingat kejadian itu karena setelahnya bintang mengeluh sakit pada tangannya,

“inget lah, kalian kan” ucapnya,

“doain ya, biar bintang bisa sama-sama kita lagi disini”

Alkena [END] حيث تعيش القصص. اكتشف الآن