Al'24🌻

52 7 0
                                    

Hidup itu terlalu singkat jika hanya dinikmati dengan kesedihan, apapun yang terjadi berusahalah untuk tetap berdiri tegak

-Alkena-


Bintang sudah siap dengan seragamnya, rambutnya juga ia kucir rapi, jam tangannya menunjukkan pukul 6.40 menit, tumben sekali Rhysaka belum menggedor pintu kamarnya, ia memutuskan untuk keluar kamar, dan ternyata pintu kamar kakaknya itu masih tertutup rapat,

“bang” panggilnya

“pak sekolah gak nih?” teriaknya lagi,

“bapak ayo dong nanti terlambat”,masih tidak ada jawaban, ia memutuskan untuk membuka pintu kamar Rhy yang ternyata tidak dikunci, bintang melihat kakaknya itu masih memejamkan matanya, tumben sekali Rhysaka bangun seterlambat ini, Bintang tersenyum miring, perlahan ia mendekati ranjang Rhy dan berniat mengejutkannya, namun niatnya itu ia urungkan saat mendengar ringisan kecil,

“abang?” panggilnya, Rhy membuka matanya pelan, tatapannya terlihat sangat layu

“abang sakit?!” pekiknya kemudian menempelkan punggung tangannya didahi Rhy

“panas bang, ya Allah dari kapan?” ucapnya panik,

“tadi shubuh sih” jawab Rhy lemah, Bintang buru-buru mengambil baskom dikamar mandi dengan handuk kecil lalu mengompres Rhy

“gue gak usah sekolah aja ya” , Rhy menggeleng cepat

“lo sekolah aja, gausah urusin gue” ucapnya lemah

“tapi ini lo gimana?”

“nanti juga abis minum obat sembuh, gue bisa jaga diri kok” , Bintang berdecak pelan

“yaudah, kalo ada apa-apa telpon ya, papa udah pergi ke lapangan tembak tadi pagi”

Rhy mengangguk kecil, Bintang mencium tangan kakaknya hormat kemudian mengecup pipinya, “cepet sembuh pak rhy”

Rrhysaka tersenyum, “iya, jangan sedih-sedih yaa, tetep semangat”

“hahh gimana mau semangat, gaada lo disekolah mah gue bete” keluhnya, Rhy terkekeh kemudian mencubit sebelah pipi Bintang

“kan ada Alkena, ada restu”

“paansi”

“ada pak Reza” ucap Rhy yang membuat Bintang tersenyum, senyuman yang sulit diartikan,

“yaudah gue otw yak, ntar gue suruh bi wati anterin sarapan kesini sama obatnya ya, jangan lupa diminum”

“iyaa”

“nitip tugas gak?”
“gausah deh ya, lo lagi sakit gausah mikirin rumus-rumus gitu ntar tambah pusing” selanya cepat,

“periksa chat wa lo, ada tugas dari gue disana, kasihin ke kelas ipa 5 sampai 7 ya” ucap Rhy, Bintang membulatkan mulutnya, heran, kakaknya ini sedang sakit pun masih bisa memikirkan tugas

“yaudah deh, assalamualaikum pak”

“waalaikumsalam, eh lo berangkat sama siapa?”

Alkena [END] Where stories live. Discover now