Chapter 19. Pria Itu

2.9K 580 54
                                    

Mulmed : DPR IAN - So Beautiful

.

.

.

PDF tersedia. Harga 50rb. Minat DM ya.

.

.

.

Disclaimer : Naruto belongs to Masashi Kishimoto. 

Pairing : SasuFemNaru

Rated : M for abuse content

Genre : Hurt Comfort, Family, Tragedy, Angst, Romance

Warning : Gender switch, OOC, OC, typo(s)

Note : Dilarang copy paste baik sebagian maupun keseluruhan isi fict ini maupun fict milik saya lainnya!

Selamat membaca!

Secret

Chapter 19. Pria Itu

By : Fuyutsuki Hikari

"Kadang ada fase hidup di mana kita tidak bisa mendapatkan kebahagiaan. Pilihan yang tersisa hanyalah rasa sakit. Maka manusia belajar memilih mana yang tidak lebih sakit daripada lainnya."
Devania Annesya, .

.

.

.


Sinar matahari dan udara segar masuk melalui jendela-jendela yang terbuka. Aroma kopi dan harum roti menggelitik indra penciuman Sasuke, pagi ini.

Lantai dua yang menjadi tempat tinggal Naruto berbentuk studio, hingga dari atas ranjang Sasuke bisa melihat punggung wanita yang dicintainya tengah sibuk menyiapkan sarapan pagi untuk mereka.

Bergerak pelan, Sasuke turun dari atas ranjang. Melangkah pelan, pria itu mengendap-endap, berjalan sepelan mungkin hingga akhirnya berdiri di tepat di belakang Naruto yang berdiri memunggunginya.

"Selamat pagi!" Kalimat itu diucapkan dengan mesra. Sebuah senyum kecil tercipta di wajah cantik Naruto saat Sasuke melayangkan sebuah kecupan ringan di leher lalu menenggelamkan wajahnya di sana.

Bermanja, Sasuke hanya ingin bermanja-manja kepada Naruto hari ini. Kedua lengan kokoh pria itu melingkar di perut wanita di hadapannya.

"Mandi!" Naruto berkata dengan nada tegas. Tangan kanannya menggenggam spatula yang tengah digunakan untuk membalikkan telur di atas wajan.

"Sasuke?" Wanita itu memanggil dengan nada yang sama saat tidak mendapat jawaban. "Cepat mandi, lalu kita sarapan bersama!" tambahnya sembari mengangkat telur menggunakan spatula untuk diletakkan di atas piring kosong dengan cekatan.

"Aku tidak mau sarapan."

Naruto memutar kedua bola matanya saat menangkap nada merajuk kekasihnya. Sasuke dalam mode seperti ini selalu membuat Naruto kewalahan.

"Ayo kita tidur lagi!" ajak Sasuke penuh harap. Pria itu menggerakkan wajah di leher Naruto, menghirup sebanyak mungkin aroma jeruk dari tubuh wanitanya. "Aku hanya ingin berbaring dan memelukmu."

"Kau sudah berbaring dan memelukku sepanjang malam!" keluh Naruto. Walau berkata seperti itu nyatanya kedua tangan wanita itu kini diletakkan di atas tangan Sasuke.

"Aku bangun pagi untuk menyiapkan sarapan," Naruto kembali bicara setelah menjeda pendek, "tolong hargai kerja kerasku!"

Dengkusan Sasuke membuat wanita itu tertawa pelan. Ia menepuk tangan kekasihnya saat pelukan di perutnya perlahan mengendur hingga terlepas.

TAMAT - SecretSWhere stories live. Discover now