Chapter 5 : Takdir?

3.6K 516 17
                                    

PDF tersedia. Harga 50rb. Minat DM ya ^^

.

.

.Ide cerita ini terinspirasi dari drama Korea tahun 2013 yang berjudul Secret Love.

Disclaimer : Naruto belongs to Masashi Kishimoto. I don't take any material profit from it

Pairing : SasuFemNaru

Rated : M+ (Mature Content!)

Genre : Hurt Comfort, Family, Tragedy, Angst, Romance

Warning : Gender switch, OOC, OC, typo (s)

Note : Dilarang copy paste sebagian maupun keseluruhan isi fict ini maupun fict milik saya lainnya!

Secret

Chapter 5 : Takdir?

By : Fuyutsuki Hikari




Awan hitam menggantung di langit kota Konoha. Petir menyambar, sejenak memberi terang pada dunia yang gelap namun pada saat yang bersamaan, suara gelegarnya memberi ketakutan tersendiri pada setiap makhluk yang masih terjaga malam ini.

Air hujan turun dengan deras. Langit seolah menumpahkan kesedihannya di malam ini. Deidara melirik keluar jendela. Bulu kuduknya meremang saat matanya menangkap kilatan cahaya petir di kejauhan. "Petirnya menakutkan," ujarnya pada Itachi yang terlihat begitu konsentrasi mengendarai kendaraannya.

"Seharusnya kita tetap tinggal di hotel, Sayang." Itachi menyahut tanpa mengalihkan pandangannya dari jalan di depannya. Jika bukan karena keinginan Deidara untuk pulang, mereka pasti masih duduk nyaman di dalam ballroom hotel untuk menikmati meriahnya pesta.

Deidara mengangkat bahunya acuh sementara tangannya mengelus perutnya yang sedikit buncit. "Anak kita tidak mau berada di sana terlalu lama," dalihnya sambil tersenyum manis.

Itachi terkekeh, sekilas dia melirik ke arah Deidara yang menatapnya penuh cinta. "Jangan jadikan calon anak kita sebagai alasan." Tegurnya dengan nada marah dibuat-buat.

"Besok aku akan ke rumah utama untuk meminta maaf pada ibu karena kelakuanku yang tidak sopan malam ini." Deidara kembali bicara dengan suara lembut. "Menurutmu, apa ibu dan ayah marah padaku?" tanyanya ingin tahu.

"Entahlah," jawab Itachi dengan mengangkat bahu kanannya ringan. "Kurasa mereka akan mengerti. Bukankah mood ibu hamil muda sulit ditebak dan cepat sekali berubah?"

Deidara menghela napas berat, tangan kanannya masih mengelus pelan perut tempat calon anaknya tumbuh. "Aku harap mereka tidak marah padaku. Walau aku tahu jika ibu terlihat kecewa saat kau pamit pulang lebih dulu."

Itachi meraih pergelangan tangan kiri Deidara dan mengecup telapak tangannya ringan. "Jangan terlalu banyak pikiran. Mereka pasti mengerti." Katanya mencoba untuk menenangkan istrinya yang kini terlihat merasa bersalah.

"Pasti?"

"Pasti," sahut Itachi mantap dengan sebuah senyum tipis yang membuatnya terlihat semakin tampan.

Sementara itu, di kendaraan yang lain, Naruto melirik sekilas ke arah Hinata yang mengendarai mobilnya gila-gilaan dalam perjalanan menuju asrama sekolah Hinata. Mulut kakak angkatnya itu terus berbicara tanpa henti. Gadis muda berambut indigo itu mengeluarkan semua ganjalan di hatinya saat ini.

Naruto bisa melihat liquid bening meluncur cepat dari pelupuk mata Hinata. Namun cairan itu dengan gerakan kasar dihapus oleh Hinata.

"Semuanya karena kau!" bentak Hinata tiba-tiba.

TAMAT - SecretSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang