Chapter 23.2 Yang Patah-Hancur

3.5K 645 107
                                    

Hallo! Untuk pdf tersedia, harga 50rb. Minat DM saya ya. ^^

.

.

.

Disclaimer : Naruto belongs to Masashi Kishimoto. 

Pairing : SasuFemNaru

Rated : M for abuse content

Genre : Hurt Comfort, Family, Tragedy, Angst, Romance

Warning : Gender switch, OOC, OC, typo(s)

Note : Dilarang copy paste baik sebagian maupun keseluruhan isi fict ini maupun fict milik saya lainnya!

Selamat membaca!

.

.

.

Secret

Chapter 23.2 Yang Patah—Hancur

By : Fuyutsuki Hikari

.

.

.

"Orang menangis bukan karena mereka lemah. Tapi, mereka menangis karena telah berusaha kuat dalam waktu yang lama." - Johnny Depp.

.

.

.

Sasuke mengumpat, menjambak rambutnya dengan frustrasi. Ayahnya sengaja mengurung Sasuke tanpa akses komunikasi. Fugaku dengan jelas mengatakan dia akan menghancurkan Naruto jika putra bungsunya itu bersikeras menentang keinginannya untuk menjauhi Naruto.

Bagaimana bisa? Tanya Sasuke di dalam hati. Dia tidak bisa meninggalkan Naruto tanpa kabar seperti ini. Kekasihnya itu pasti sangat khawatir. Sasuke tidak mau Naruto jatuh sakit karena mengkhawatirkannya. Dia juga tidak mau kekasihnya berpikir jika Sasuke sengaja meninggalkannya tanpa kabar. Namun, menentang keinginan sang ayah bukanlah keputusan bijak, karena Sasuke tahu ayahnya bisa sangat nekad.

"Ayah, tolong keluarkan aku! Aku hanya ingin menemui Naruto satu kali saja, tolong! Aku hanya ingin dia tahu jika aku baik-baik saja. Ayah aku mohon!" Sasuke berteriak dari balik pintu kamarnya yang terkunci. Sasuke tahu jika ayahnya tidak akan mendengar teriakannya, tapi tetap saja pria itu terus berteriak hingga suaranya nyaris habis.

Benar, Fugaku memilih untuk acuh tak acuh. Dia sengaja pulang ke Tokyo setelah mendapat laporan jika putra bungsunya memiliki kedekatan aneh dengan Naruto Uzumaki. Marah, Fugaku sangat marah. Dari ratusan juta wanita di dunia, kenapa Sasuke harus melabuhkan hati kepada Naruto?

Di dalam ruang kerjanya, Fugaku duduk terdiam, menatap foto berpigura keluarganya yang masih utuh. Sasuke masih sangat kecil saat itu, pun dengan Itachi. Foto itu diambil dengan latar belakang rumah lama mereka di Sapporo. Hati pria tua itu terasa sakit, kedua matanya mulai oleh air mata yang berusaha merangsak keluar dari pelupuk mata.

Sekuat tenaga Fugaku menahan tangisannya. Ia harus kuat. Kedua bahunya yang mulai renta harus tetap kokoh untuk menanggung beban. Untuk sesaat Fugaku melamun hingga sebuah ketukan mengembalikannya ke dunia nyata. "Masuk!" tukasnya, dengan suara berat.

Kakashi masuk ke dalam ruang kerja Fugaku dengan ekspresi tidak terbaca. Di atas kursi kerjanya Fugaku menatap asisten sekaligus pengacara kepercayaannya dengan satu alis diangkat tinggi. "Ada apa?" tanyanya sementara Kakashi meletakkan sebuah macbook yang ditentengnya di atas meja kerja.

Tanpa banyak bicara Kakashi menyalakan alat elektronik canggih itu, memasukkan kata sandi lalu mulai berselancar dengan menggunakan nama Hinata. Mesin pencarian bekerja dengan cepat. Sebuah video lama Hinata menjadi topik terpanas yang tengah diperbincangkan di dunia maya saat ini.

TAMAT - SecretSWhere stories live. Discover now