Chapter 26. Keputusan Bag 2

3.6K 443 61
                                    

PDF tersedia. Harga 50rb. Minat DM ya. ^^

***

Disclaimer : Naruto belongs to Masashi Kishimoto

Pairing : SasuFemNaru

Rated : M+ (Mature Content!)

Genre : Hurt Comfort, Family, Tragedy, Angst, Romance

Warning : Gender switch, OOC, OC, typo (s)

Note : Dilarang copy paste sebagian maupun keseluruhan isi fict ini maupun fict milik saya lainnya!

Secret

Chapter 26. Keputusan Bag 2

By : Fuyutsuki Hikari

.

.

.

Hari berlalu cepat setelahnya. Pagi ini Kurama bersikeras mendampingi Naruto untuk menghadiri upacara pemakaman Hyuuga Hiashi. Bagaimana mungkin Kurama mengizinkan Naruto pergi seorang diri saat adik kandungnya itu tengah berada di dalam titik emosi terendahnya.

Tidak ada banyak orang yang datang ke upacara pemakaman Hyuuga Hiashi, pagi ini. Naruto hanya diam tanpa mengatakan apa pun saat pandangan menghakimi dari beberapa kolega menyambutnya saat dia datang. Genggaman telapak tangan sang kakak terasa semakin erat saat keduanya masuk ke dalam rumah duka.

Hati Naruto mencelos saat menemukan sosok Hanabi yang terlihat sangat pucat berdiri di sisi kanan altar penghormatan. Wanita muda itu menatap lantai di bawahnya dengan pandangan kosong bersama seorang wanita lain yang Naruto tahu adalah tenten, istri dari kakak angkatnya—Neji.

Kehadiran Naruto dan Kurama disambut ramah oleh Neji. Keduanya segera beranjak ke depan altar untuk memberikan penghormatan terakhir. Setelah selesai memberikan penghormatan, Naruto beranjak ke sisi altar, dipeluknya erat tubuh ringkih Hanabi yang segera menangis keras di dalam pelukan kakak angkatnya itu.

"Tolong maafkan ayah!" Hanabi terisak di dalam pelukan kakak angkatnya. Rasa bersalah masih bercokol di dalam dada wanita muda itu. Sungguh, Hanabi tidak menyalahkan Naruto atas apa yang terjadi kepada keluarganya, karena dia tahu jika keluarganya tengah menanggung karma atas kejahatan yang dilakukan di masa lalu.

Bahkan ayahnya pun hingga detik kematiannya datang masih merasa menyesal telah menyebabkan penderitaan berkepanjanggan untuk Naruto. Ayahnya pun menyesal karena tidak bisa menjadi orang tua yang baik untuk anak-anaknya.

Hanabi ingin sekali meyakinkan kakak perempuannya untuk berhenti menyalahkan orang lain atas kejadian buruk yang menimpa mereka, karena hal buruk itu datang akibat ulah keluarga mereka sendiri. Namun, sepertinya butuh usaha panjang bagi Hanabi untuk meyakinkan Hinata menerima kesalahannya atas kejahatan yang dilakukan.

"Ayah menyesal, tolong maafkan ayah!" Hanabi masih terus bicara walau suaranya teredam. Air mata wanita itu membuat kemeja hitam Naruto basah. "Aku tahu jika aku egois karena memintamu untuk memaafkannya, tapi tolong ... tolong maafkan dia!"

"Kenapa kau harus meminta maaf kepadanya?" Suara raungan keras Hinata membuat rebut para pelayat yang masih tinggal di ruang duka. Wanita itu datang menggunakan pakaian tahanan dengan kedua tangan diborgol sementara dua orang polisi wanita mengawal Hinata di sisi kanan dan kirinya.

"Kenapa kau ada di sini? Tidak tahu malu!" makinya membuat Neji geram.

Pria itu langsung melangkah maju. "Bisakah kau menghormati ayahmu?" tanyanya dengan suara tertahan. Kedua tangan Neji terkepal erat. "Ini ruang duka, kenapa kau tidak bisa menahan diri?"

TAMAT - SecretSWhere stories live. Discover now