Chapter 12. Mati Rasa Bag. 3

6.9K 947 98
                                    

Author Playlist : Muse - unintended 

.

.

.

PDF tersedia. Harga 50rb. Minat DM ya ^^

.

.

.

Hello! Fic ini salah satu fic yang udah lama banget nggak saya update yah. #Maafkan! ((:

Semoga terhibur dengan chap terbaru ini. Walaupun updateannya super pendek. Xixixi... XD

.

.

.

Disclaimer : Naruto belongs to Masashi Kishimoto. I don't take any material profit from it.

Pairing : SasuFemNaru

Rated : M for abuse content

Genre : Hurt Comfort, Family, Tragedy, Angst, Romance

Warning : Gender switch, OOC, OC, typo(s)

Note : Dilarang copy paste baik sebagian maupun keseluruhan isi fict ini maupun fict milik saya lainnya!

Selamat membaca!


Secret


Chapter 12 : Mati Rasa Part. 3


By : Fuyutsuki Hikari


"Tolong jangan usir aku!" Hanya itu yang dikatakan Neji saat ia kembali muncul di depan pintu rumah Naruto malam ini.

Naruto mengernyit, mengibaskan telapak tangannya di udara saat mencium bau alcohol dari tubuh Neji. "Kau mabuk!" ujarnya pelan namun penuh penekanan, sementara Neji hanya mengangkat bahunya ringan.

"Sedikit," jawab Neji. Sejenak ia memejamkan mata, lalu menyandarkan punggungnya pada tembok rumah Naruto sebelum akhirnya ia terduduk di sana dengan kepala menunduk dalam.

"Demi Tuhan, Neji, jangan tidur di teras rumahku!" desis Naruto seraya mengangkat kedua tangannya di udara. Naruto mendesah, terlihat bingung. Ia bisa saja membiarkan Neji berada di luar semalaman, namun hati kecilnya membuatnya menyerah, untuk kemudian susah payah ia menarik tubuh Neji masuk ke dalam café sekaligus rumahnya itu. "Apa yang ada di dalam otakmu hingga kau mabuk seperti ini?" omel Naruto kesal.

Neji mengerang, susah payah ia berdiri, lalu dipapah oleh Naruto untuk naik ke lantai dua dimana kamar wanita itu berada.

"Jangan berani-berani tidur di atas ranjang—" Naruto berdecak, berkacak pinggang, menelan kembali kalimat yang sudah ada di ujung lidahnya saat dengan seenaknya Neji dalam ketidaksadarannya berbaring di atas ranjang nyaman milik Naruto. "Sialan! Kau benar-benar menguji kesabaranku!"

"Neji?!" panggil Naruto seraya menendang pelan kaki kakak angkatnya itu. "Bangun! Siapa yang mengizinkanmu untuk tidur di atas ranjangku?" bentaknya dengan kemarahan yang meletup-letup.

Jika tahu akan begini, mungkin tadi seharusnya ia tidak membawa kakak angkatnya itu untuk masuk ke dalam rumahnya, pikirnya mulai menyesal.

Naruto kembali menghela napas panjang, memijat keningnya yang berkedut sakit sebelum akhirnya berlutut untuk membuka sepatu Neji yang masih dipakai pria itu hingga saat ini.

TAMAT - SecretSDove le storie prendono vita. Scoprilo ora