Chapter 24.2 Permohonan

2.7K 459 35
                                    

PDF tersedia, harga 50rb. Minat DM ya. ^^

.

.

Disclaimer : Naruto belongs to Masashi Kishimoto. 

Pairing : SasuFemNaru

Rated : M for abuse content

Genre : Hurt Comfort, Family, Tragedy, Angst, Romance

Warning : Gender switch, OOC, OC, typo(s)

Note : Dilarang copy paste baik sebagian maupun keseluruhan isi fict ini maupun fict milik saya lainnya!

Selamat membaca!

.

.

.

Secret

Chapter 24.2 Permohonan

By : Fuyutsuki Hikari

.

.

.

Naruto menarik napas dalam lalu mengembuskannya perlahan. Hujan turun semakin deras membuat wanita itu merapatkan jaket yang dikenakannya. Jika bukan karena Sasuke, dia akan lebih memilih bergelung dibalik selimut hangat miliknya dan tidur sepanjang hari.

Berita mengenai Hinata semakin ramai dibicarakan, dan keberadaan Naruto pun menjadi buruan. Naruto menarik topi yang dikenakannya semakin dalam untuk menyembunyikan wajah. Wanita itu baru saja kelaur dari dalam gedung apartemen saat netranya menangkap sebuah mobil sedan berwarna hitam yang sangat dikenalinya.

Tidak lama berselang, seorang pria keluar dari dalam kendaraan itu, membuka payung lalu berjalan cepat ke arahnya. "Ayo cepat masuk!" ucapnya. Terselip nada khawatir di dalam suara pria itu. Dengan lembut tangan sang pria mengamit pergelangan tangan Naruto, menuntunnya menuju mobil, membukakan pintu sebelum menutup lalu berjalan memutar untuk kembali masuk dan duduk di kursi pengemudi.

Sasuke mengulum senyum saat pandangan keduanya bertemu. Hati-hati, dia membantu memasangkan sabuk pengaman Naruto sebelum memusatkan pikiran dan melajukan kendaraannya keluar dari komplek gedung apartemen.

"Bagaimana kabarmu?" tayanya kemudian. Keheningan yang sempat tercipta terputus oleh pertanyaan itu. Di tempat duduknya, Naruto terlihat sedikit gelisah. Wanita itu tidak menyangka jika Sasuke benar-benar akan menjemputnya. Dia mengira Sasuke akan menunggu kedatangannya di apartemen pribadi pria itu. Naruto menyangka jika Sasuke bertanya dimana Naruto tinggal saat ini hanya untuk sekedar berbasa-basi. Ah, ternyata dia salah.

"Cukup baik," jawaban itu meluncur dari mulut Naruto dengan sedikit tersendat. Jemari tangannya yang gugup bergerak untuk menyelipkan anak rambut ke belakang daun telinga.

Hening kembali tercipta. Naruto melirik singkat ke arah Sasuke. Kekasihnya terlihat lebih kurus dari yang diingatnya. Pipi Sasuke terlihat lebih cekung hingga diluar kesadarannya, Naruto mengangkat tangan kanan untuk mengelus pipi tirus kekasihnya itu. Gerakan lembut itu membuat Sasuke menoleh. Senyum hangat yang diperlihatkan pria itu membuat hati yang lebih muda berdenyut sakit. Kenapa Sasuke masih bersikap sebaik ini setelah kebohongan yang dilakukan oleh Naruto?

Naruto menelan dengan susah payah. Air matanya jatuh tanpa disadari. Kali ini, giliran satu tangan Sasuke yang bergerak di pipi wanita itu untuk menghapus basah yang ada di sana.

"Kenapa menangis?"

Naruto tidak bisa menjawab. Apa dia harus mengatakan jika air mata ini jatuh karena kebaikan Sasuke?

TAMAT - SecretSWhere stories live. Discover now