Chapter 3 : Keluarga Hyuuga

4.6K 564 8
                                    

PDF tersedia. Harga 50rb. Minat DM ya ^^

.

.

.

Ide cerita ini terinspirasi dari drama Korea tahun 2013 yang berjudul Secret Love.

Disclaimer : Naruto belongs to Masashi Kishimoto

Pairing : SasuFemNaru

Rated : M+ (Mature Content!)

Genre : Hurt Comfort, Family, Tragedy, Angst, Romance

Warning : Gender switch, OOC, OC, typo (s)

Note : Dilarang copy paste sebagian maupun keseluruhan isi fict ini maupun fict milik saya lainnya!


Secret

Chapter 3 : Keluarga Hyuuga

By : Fuyutsuki Hikari



18 Juli 1996

Naruto hanya bisa membelalakkan mata, menatap bangunan di depannya. Sebuah rumah bergaya Jepang tradisional berdiri kokoh. Pohon bonsai berjajar, kolam ikan koi dan rumput jepang yang dipotong rapih menghiasi taman depan rumah keluarga Hyuuga.

Proses pengangkatannya untuk menjadi anak angkat keluarga Hyuuga memakan waktu lebih dari satu bulan lamanya. Dia sendiri tidak mengerti kenapa proses pengurusan surat-suratnya memakan waktu lebih lama. Kyuubi saja dulu hanya memakan waktu dua minggu hingga akhirnya proses selesai dan dia dijemput oleh keluarga Senju.

Seorang pelayan perempuan ber-yukata dengan motif cantik sudah menunggu kedatangannya di depan pintu masuk. Pelayan perempuan berusia lanjut itu membungkuk sebelum membukakan pintu geser untuk Naruto. "Tuan besar sudah menunggu kedatangan anda di dalam, Nona." Ujarnya dengan suara lembut dan merdu.

Naruto mengangguk kecil, sedikit tidak nyaman mendapat perlakuan yang menurutnya sangat berlebihan seperti saat ini. Kenapa orang-orang yang ditemuinya di rumah ini harus membungkuk, memberi hormat dan mengucapkan salam padanya? Oh, Naruto sungguh tidak terbiasa mendapat perlakuan seperti ini.

Seperti bangunan tradisional lainnya, rumah keluarga Hyuuga didominasi oleh kayu-kayu terbaik hingga berkesan natural namun juga menawan secara bersamaan. Lantainya juga berbahan dasar kayu dengan pintu dan jendela yang dapat dibuka secara geser.

Naruto memutar tubuhnya, kepalanya mendongak, mulutnya terbuka lebar sementara matanya menatap langit-langit rumah yang dirancang tanpa polesan akhir yang berlebihan, semuanya terlihat sederhana.

Beberapa tanaman diletakkan di dalam ruangan, takjub, gadis kecil itu sangat takjub. Naruto bahkan lupa berkedip karenanya.

"Kau sudah datang?" suara berat seorang pria menginterupsi kegiatan gadis kecil itu.

Naruto berbalik, mencari sang pemilik suara. Tidak jauh dari tempatnya berdiri saat ini, Hiashi, pria yang menjadi orang tua angkatnya berdiri penuh wibawa. "Rumah anda besar sekali, Tuan." Naruto berucap polos dengan binar kekaguman yang terlihat jelas dikedua bola matanya.

Hiashi tersenyum tipis mendengar pengakuan polos gadis kecil di hadapannya. "Panggil aku 'Tou-san'!" perintahnya tak terbantahkan. Hiashi berjalan pelan menuju ruang kerja. Dengan patuh Naruto mengikutinya dari belakang.

"Duduklah!" ujarnya pada gadis kecil itu setelah keduanya berada di ruang kerja Hiashi.

Namun gadis itu terlanjur tidak nyaman. Naruto menggigit bibir bawahnya, bahasa tubuhnya jelas mengatakan jika dia gelisah saat ini.

TAMAT - SecretSWhere stories live. Discover now