Chapter 8 : Sepoi Angin Yang Kurindukan

4.1K 576 14
                                    

PDF tersedia. Harga 50rb. Minat DM ya ^^

.

.

.

Disclaimer : Naruto belongs to Masashi Kishimoto

Pairing : SasuFemNaru

Rated : M for abuse content

Genre : Hurt Comfort, Family, Tragedy, Angst, Romance

Warning : Gender switch, OOC, OC, typo(s)

Note : Dilarang copy paste baik sebagian maupun keseluruhan isi fict ini maupun fict milik saya lainnya!

Selamat membaca!

Secret

Chapter 8 : Sepoi Angin Yang Kurindukan

By : Fuyutsuki Hikari


Jangan pernah berpisah tanpa ungkapan kasih sayang untuk dikenang. Mungkin saja perpisahan itu ternyata untuk selamanya.

(Jean Paul Richter)



Fugaku baru saja akan menghubungi Kakashi saat telepon genggamnya bergetar, menandakan pesan masuk. Dia sengaja mengulur waktu kepindahannya ke Amerika untuk mendengar berita dari Kakashi. Dia harus tahu, berapa lama pembunuh putranya itu mendekam di penjara.

Dia menatap layar telepon genggamnya cukup lama, lalu melirik ke arah jam yang tergantung di dinding ruang kerjanya. Mungkinkah pesan dari Kakashi? Tanyanya di dalam hati.

Tanpa menunggu lebih lama lagi, pria paruh baya itu membuka pesan tersebut, ternyata benar, pengirimnya adalah Kakashi.

Fugaku yang tengah berdiri kini terduduk, tubuhnya mendadak lemas saat membaca isi pesan dari Kakashi. Dua belas tahun, pembunuh keluarga putra sulungnya dijatuhi hukuman selama dua belas tahun.

Sejujurnya Fugaku merasa sedikit puas, mengingat vonis yang pernah diberikan untuk kelalaian dalam mengemudi hingga menyebabkan kematian di negara ini paling lama hanya tujuh tahun.

Tapi, untuk kasus putra sulungnya, penjahat itu bukan hanya menyebabkan kematian, namun juga memutus garis keturunan keluarga Deidara yang merupakan anak yatim piatu.

"Brengsek!" maki Fugaku sembari memukul keras meja kerjanya. Kecelakaan itu tidak perlu terjadi seandainya penabrak itu mengendarai mobilnya dengan hati-hati. Nyawa putra dan menantunya mungkin masih bisa tertolong andai saja penabrak itu tidak melarikan diri dan segera melapor ke polisi.

Fugaku kembali terdiam lama, dendam di dalam hatinya masih berkecamuk, walau istrinya; Mikoto memohon kepadanya untuk memaafkan remaja wanita itu. Bagaimana bisa dia memaafkan pembunuh itu? Bagaimana mungkin?

Benar, karena marah, Fugaku memerintahkan salah satu tangan kanannya untuk menyuap oknum polisi untuk menyakiti Naruto selama di penjara. Fugaku menginginkan Naruto hidup menderita selama di penjara, dia ingin pembunuh itu seperti hidup di dalam neraka.

Namun karena permohonan Mikoto juga dia akhirnya bersedia menghentikan upaya balas dendam itu. Dengan berat hati dia menuruti permintaan istrinya dan memutuskan untuk menerima apapun keputusan hukum yang dijatuhkan pada pembunuh putra sulungnya.

Pria paruh baya itu melirik keluar jendela, dalam lamunannya dia melihat seorang anak kecil berlarian, tertawa riang mengelilingi ruang kerjanya, mengganggu dirinya di tengah kesibukannya yang menggunung.

TAMAT - SecretSWhere stories live. Discover now