26. YUMMY GUMMY 2

456 68 15
                                    

Jake tiba di Indonesia berbarengan dengan dua pesawat milik Arcopodo yang diterbangkan langsung dari London

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jake tiba di Indonesia berbarengan dengan dua pesawat milik Arcopodo yang diterbangkan langsung dari London. Aku senang bertemu dengannya. Wajahnya pucat, tapi dia seceria biasanya. Dia terus saja mengatakan kalau dirinya baik-baik saja setiap kali ku menanyakan keadaannya.

"Ada banyak pekerjaan yang harus kutangani, Kim," kata Jake setiap kali kutanya sol wajahnya yang pucat.

Jake juga meyakinkanku kalau dia hanya butuh istirahat setelah lembur mengerjakan pesawat Arcopodo. Jadi, setelah mengancamnya ubtuk meminum multivitamin dan beristirahat, aku nggak mendesaknya lagi.

Will memaksa Jake untuk tinggal di townhouse miliknya. Sayang, Jake bersikeras memilih tinggal di salah satu kamar hotel terbaik milik Brama selama dia di Jakarta.

Sama seperti Will yang menyiapkan ruang kerja untukku di Alta Tower, Brama juga menyiapkan ruang kerja untuk Will dan Jake di menara Arcopodo. Ruang kerja milik Will dan Jake bersebelahan dengan ruang kerja Brama. Itu membuat meja kerjaku dan Nat, juga Liz, sekretaris Jake, yang berada di sebelah pintu kantor boss kami jadi saling berhadapan. Sebenarnya riang kerja Jake dan Will adalah dua ruang pertemuan dengan kapasitas yang berbeda. Ruangan itu sering kami gunakan untuk rapat internal maupun rapat penting lainnya dengan klien yang diurus langsung oleh Brama.

Aku senang bisa bertemu dengan Nat lagi dan memiliki teman di jam kerja begini. Biasanya lantai tiga puluh A atau executive floor ini sepi karena hanya ada ruang kerja milik Brama. Ruang kantor para CEO berada di lantai tiga puluh B yang terpisah dari executive floor ini meski berada di lantai yang sama.

Telepon di mejaku berdering. Nomor extension yang tercantum di layar telepon bukan berasal dari ruangan Brama. Setelah melirik sekilas catatan kecil berisi daftar nomor extension, barulah aku sadar kalau itu berasal dari ruangan Will. Aku segera mengangkatnya.

“Kimmy speaking, may I assist you?” Ini salam standard perusahaan kami. Maklum, Arcopodo dirintis dari mulai perusahaan hospitality di mana memiliki standard grooming yang bagus layaknya pelayanan hotel berbintang, jadi Brama bersikeras tetap menerapkan standard grooming pada perusahaan bidang lainnya.

Please assist me by going out with me tonight,” kata Will di seberang sambungan telepon.

I want, but I cann’t. Sorry, Will,” kataku dengan nada menyesal.

“Apa kamu sudah punya acara lain?” tanya Will yang kuyakin saat ini keningnya berkerut.

“Aku udah ada janji dengan Nat dan Liz. Kami mau makan.”

“Sate?” ulang Will. Nggak perlu cctv untuk tahu kerutan di dahinya semakin dalam, nada suaranya sudah menjelaskan raut wajahnya sekarang.

One of the best in J-town,” kataku yang lebih suka menggunakan kata J-town untuk menyebut Jakarta.

Nggak berapa lama aku mendengar ketukan pada keyboard laptop. Aku yakin Will sedang mencari sate di laman google. “Sounds so yummy,” ujar Will setelahnya.

KIMMY ;Lost in LondonWhere stories live. Discover now