23. Dia Arkan?

64.8K 6.5K 91
                                    

Raut wajah penuh kekesalan dan kepala yang menunduk karena tak berani menatap sosok disampingnya. Bukan, bukan karna dia takut. Tapi apakah kalian pernah bercerita pada orang lain bahwa kalian mengejek, membenci lalu berakhir dengan memuji, menyanjung dan mengakui perasaan kalian terhadap seseorang tanpa sepengetahuan orang yang dimaksud? Mungkin pernah, dan itu hal yang lumrah

Tapi apa yang kalian rasakan jika kalian bercerita hal tersebut pada orang yang tak lain dan tak bukan adalah orang yang sama. I mean, kalian bercerita pada orang yang ternyata adalah orang yang kalian kagumi, tanpa sepengetahuan kalian tentunya.

Malu dan kesal. Mungkin itu yang dirasakan Keira, ia malu karna terciduk dan kesal karena merasa dibohongi. Of course, shame dominates!

"Kei come on, don't be like this. I am really sorry " ucap Aksa berniat membujuk Keira yang sedari tadi hanya diam dan menunduk

"Keira..." panggil Aksa lembut, namun masih tak ada jawaban dari si empunya

"Kei"

"Fokus nyetir aja kenapa sih!" ketus Keira tanpa berani menatap Aksa sedikitpun

"Kamu marah?" tanya Aksa

"Nggak"

"Kok diem? kenapa cemberut? saya salah?" tanya Aksa beruntun

Lantas, laki-laki itu mengernyitkan keningnya kala Keira menutup wajah dengan kedua telapak tangannya.

"Hei, kamu kenapa?"

"Gak usah nanya dan gak usah liatin saya terus!" ketus Keira masih dengan kedua tangan yang menutupi wajahnya

"But why?"

"Kei malu.." cicitnya pelan

"Kenapa bohong? kenapa gak bilang dari awal kalau Ghadi si manusia ngartis itu bapak? kenapa tega sih?!" ucap Keira kesal. Aksa justru tertawa kecil

"Oke, awalnya saya juga gak tau kalau itu kamu dan saya baru tau nama lengkap kamu waktu pertama kali absen dikelas, saya ngerasa gak asing sama namanya dan ternyata nama yang sama dengan username si pengirim pesan gak jelas sama saya" jelas Aksa

Pantes aja giliran nama gue diabsen, sikap dia aneh waktu itu!. Batin Keira

"Gak jelas?" Aksa mengangguk

"Iya gak jelas, tiba-tiba kirim pesan terus nanya acara gathering perusahaan, padahal gak kenal kan? dan saya tau kalau itu hanyalah motif untuk melancarkan aksi modus" kekeh Aksa, Keira yang merasa tersindir hanya mengerucutkan bibirnya

"Itu suruhan Tanala!" desisnya

"Kalau gitu saya harus berterimakasih sama Tanala" ujar Aksa

"Kenapa?"

"Saya gak perlu cape-cape ngomong a i u buat jadiin kamu pacar saya, bukannya saya pengecut but you know, saya gak suka basa-basi"

"Saya bukan anak SMA yang nembak gebetannya lalu merubah status menjadi pacaran, and now saya gak perlu repot-repot ngomong kan? karena kamu sendiri yang ngomong sama saya kalau kamu pacar saya, and i'm happy for that " jelas Aksa

"Saya gak ngomong sama bapak, saya ngomongnya sama si Ghadi, lagian kenapa ngartis banget sih jadi orang?" ketus Keira, Aksa terkekeh

"Kan udah saya bilang, saya gak suka basa-basi karena tindakan langsung lebih baik daripada perantara komunikasi yang berbasis ponsel" ujar Aksa

"Kenapa gitu?" tanya Keira

"Tindakan langsung bisa terlihat dari gerak-gerik matanya, apakah yang diucapkannya sama dengan kenyataannya? dan dari gerakan matanya juga kita bisa lihat dia bersungguh-sungguh atau tidak" jelas Aksa

Discovery Of Love (Completed)Where stories live. Discover now