Discovery Of Love (Completed)

40. She Was Gone

Oke kuy lanjut!

Kita lihat, apakah Aksa makin brengsek?!

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN ⭐

Enjoy!

"Kei maaf.." ucap Aksa menatap Keira dengan tatapan sayu. Yang selama ini ia khawatirkan terjadi, Keiranya pasti akan salah paham

"Believe me... dia hanya teman saya yang sedang membutuhkan bantuan" ucap Aksa lagi. Melihat tak ada respon dari lawan bicaranya, membuat ia menghela nafas berat

Keira mengalihkan pandangannya ke arah Vania yang sedari tadi hanya diam memperhatikan interaksi keduanya. Keira menatap wanita yang tengah berbadan dua itu dengan lamat. Ketakutan diwajah Vania begitu terlihat jelas, seperti rasa takut akan trauma. Belum lagi matanya yang sembab, benar-benar menggambarkan bahwa kondisi Vania saat ini begitu kacau

"Mbak Vania bisa pakai kamar tamu" ucap Keira pelan. Lantas Vania mendongakkan wajahnya dan menatap Keira ragu

"M-makasih ya, maaf saya merepotkan" ucapnya dengan senyum kaku

Cantik.

Itu yang ada dibenak Keira kala melihat senyum Vania. Laki-laki mana yang tak akan jatuh cinta dengan pesonanya, Keira yakin banyak laki-laki yang mengagumi sosok Vania, termasuk suaminya

"Kamu urus tamu kamu, aku ngantuk" ujar Keira yang setelahnya melenggang masuk kedalam kamar

Persetan dengan sate ayam yang begitu ia idamkan, kini pikiran Keira hanya tertuju pada Vania. Begitu banyak pertanyaan yang bersarang dibenaknya, tentang apa yang terjadi pada Vania dan mengapa harus selalu Aksa yang menjadi sosok penolong Vania

Cklek..

Keira segera memejamkan matanya saat menyadari Aksa memasuki kamar. Melihat deru nafas Keira yang tak teratur, membuat Aksa yakin bahwa Keira belum benar-benar tertidur.

"Maafin saya..." ujar Aksa lirih sembari memeluk Keira yang tertidur dengan posisi memunggunginya.

Keira terdiam, satu tetes air mata lolos dari mata cantiknya yang masih terpejam. Begitu sulit baginya menerima jika Aksa membawa wanita lain kedalam rumah mereka. Membawa wanita masa lalunya ditengah malam begini

"Vania... dia sedang butuh bantuan. Saya manusia yang punya hati nurani Kei, gak mungkin saya hanya diam saat tahu bahwa orang lain kesusahan" ujar Aksa. Bukannya mengerti, Keira justru semakin emosi dibuatnya, dengan segera ia mengubah posisi tidurnya dan menghadap Aksa, menatap lekat netra matanya

"Apapun alasannya, membawa wanita lain kedalam rumah itu salah mas. Perubahan sikap kamu sendiri yang buat aku curiga akhir-akhir ini..."

".... Jangan kamu pikir aku gak tau, kalau selama ini diam-diam kamu sering tolong dia. Selain pekerjaan, dia juga alasan kamu pulang selalu malam kan mas? ka-"

"Dia butuh bantuan saya Keira, di-"

"Dia butuh bantuan orang lain, bukan butuh bantuan kamu! jadi kenapa harus selalu kamu yang tolong dia? kenapa gak Bang Willy, kalian bertiga temen kan? kenapa gak bawa Vania kerumah orangtua Kei aja? kenapa harus kamu yang tolong dia diam-diam dibelakang Kei? dengan sikap kamu ini, itu mengartikan bahwa kamu punya sesuatu sama dia" ucap Keira yang mulai tersulut emosi.