43. They Are Twins!

81.5K 5.5K 117
                                    

Holla gais!

Jangan lupa tinggalkan jejak
bintang, dan komen⭐😍

Enjoy!

"Kei.... sampai kapan lo nyiksa Abang lo yang ganteng ini?" tanya Willy dengan nada memelas.

Fahri-papahnya hanya bisa menahan tawa kala melihat wajah tampan putranya di buat se-aneh mungkin oleh Keira

"Pah! bantu anaknya kenapa sih?" rengek Willy pada Fahri yang justru kembali sibuk membaca koran harian

"Abang diem! ini tinggal Kei kasih lipstik sama highlighter, bentar lagi selesai kok" ujar Keira. Willy berdecak kesal

"Gue gak perduli, mau bentar lagi mau lama kek, muka gue udah jelek ini sekarang. Kalau aja bukan calon keponakan gue yang mau, gue ogah Kei! sumpah demi luasnya jidat si Abdul" ucap Willy kesal.

Keira hanya bisa tertawa puas tanpa menghentikan kegiatannya merias wajah kakaknya. Entah memang wanita hamil ini ngidam atau justru hanya ingin mengerjai kakaknya

"Udah selesai!" pekik Keira senang. Lantas Willy mengambil ponsel miliknya dan betapa terkejutnya ia kala melihat wajahnya yang justru terlihat begitu cantik sekarang

"Keira... kalau gini caranya, hilang image ganteng gue dimata para suster dan pacar gue! yang ada gue ditaksir si Abdul satpam rumah sakit anjir!" pekik Willy dengan raut wajah kesal.

"Aih Aksa... lo bapaknya tapi kenapa gue yang ribet sih?" gumam Willy

"Eh? l-lo kenapa Kei?" panik Willy kala Keira justru menangis sesenggukan.

"Wil! adiknya diapain?" gertak Fahri. Laki-laki paruh baya itu mendekat kearah Keira untuk memenangkannya

"Gak Wil apa-apain Pah" bela Willy

"Kenapa sayang? bilang sama Papah hm" tanya Fahri lembut. Ia paham, hormon wanita hamil lah yang menyebabkan Keira seperti ini

"Kei.. kangen mas Aksa" cicit Keira sembari menutup wajahnya. Willy menatap Keira tak percaya, adiknya menangis karena merindukan Aksa. Lalu kenapa ia begitu bersikeras menolak saat Aksa juga ingin ikut menginap disini, benar-benar konyol!

"Katanya mau tiga hari disini tanpa Aksa, sekarang bahkan baru sehari lho sayang" ujar Fahri lembut. Keira menggelengkan kepalanya masih dengan isak tangisnya

"Anak Kei kangen sama Ayahnya, Pah.." lirih Keira. Percayalah itu hanya alibi, karena Keira juga merindukan Aksa

"Yaudah suruh si Aksa jemput lah" titah Willy

"Kei tengsin.." cicit Keira pelan. Willy menatap jengah adiknya, sedang Fahri terkekeh pelan

"Yaudah, Papah suruh Aksa jemput kamu yaa. Wil, ambilin ponsel Papah sekalian cuci tuh muka kamu, bisa berabe kalau ada laki-laki yang tiba-tiba lamar kamu" ujar Fahri yang dihadiahi gelak tawa Keira, gadis itu bahkan telah kembali ceria


~~~


"Oh jadi ini... yang katanya rindu sama saya, hm?" goda Aksa. Keira tersipu malu dan mencubit perut Aksa cukup keras

Discovery Of Love (Completed)Where stories live. Discover now