2. Tragedi Kue Jatuh

133K 10.8K 145
                                    

haloo rakyatt

enjoy to my story !

°°°

Kring kring..

"Jadi mulai lusa saya sudah bisa mengajar, Pak?"

"... Pasti, Pak"

"Baik, sekali lagi terimakasih"

Aksa menutup panggilan teleponnya, tak lama sebuah senyuman terbit di wajah tampannya. Tentunya setelah ia menerima telepon dari seseorang. Ia merasa, harinya baru akan di mulai saat ia menerima kabar bahwa mulai lusa ia sudah bisa mengajar di kampus.

Selama ini, cita-cita Aksa harus terhambat karena dia mempunyai tanggung jawab pada perusahaan keluarga. Sebenarnya Aksa memang senang bekerja dan menyendiri, jadi tak masalah jika ia harus menggunakan hampir seluruh waktunya untuk bekerja dalam ruangan. Namun terkadang ia merasa jenuh dan perlu menenangkan pikirannya

Menghirup udara segar di sore hari ditemani secangkir white chocolate mint menjadi pilihannya. Di lantai dua cafe yang bertemakan outdoor ini, Aksa bisa melihat ramainya kendaraan yang berlalu lalang. Dan ini cukup untuk me-refresh otaknya sejenak

"Aksa..." Panggil seorang wanita

Aksa menoleh dan menghembuskan nafasnya kasar. Baru saja ia ingin menikmati ketenangan, dan kehadiran wanita ini secara tiba-tiba rupanya telah menganggu ketenangan yang baru ia rasakan beberapa menit lalu

"Kamu apa kabar? kemarin aku ketemu Willy terus aku tanya kabar kamu, tapi Willy bilang gak tau" ucap Wanita itu, tanpa se-izin Aksa ia menarik kursi dan duduk dihadapannya

"Saya baik" jawab Aksa sekenanya

"Emm.. kita udah lama ya gak ketemu. Eh ternyata ketemu di sini, Sa" ujarnya. Aksa menanggapi dengan anggukan kecil.

Suasana hening seketika. Aksa mencuri pandang ke arah wanita di hadapannya. Setiap melihat wajah itu, ia selalu merasa bahwa dirinya adalah pria bodoh. Dan Aksa membenci masa-masa itu

"Saya duluan ya, Van" Aksa beranjak dari duduknya dan meninggalkan wanita bernama Vania itu sendiri.

Namun rupanya usaha Aksa untuk menghindar dari wanita itu tidaklah mudah. Ia hanya bisa berdecak pelan saat menyadari bahwa wanita tadi masih saja membuntutinya.

"Kamu pesan kue? Bunda ulang tahun ya?" tanyanya saat melihat Aksa membawa kotak kue dari meja kasir.

Bahkan ia masih mengingat hari ulang tahun ibunya.

"Iya. Permisi, Van"

"Aksa tunggu...!" teriaknya. Tak lama, ia menggenggam tangan Aksa erat membuat si empunya menatap tak suka. Dengan segera pria itu menepis tangan Vania

"Sa, ada hal yang harus aku bicarakan sama kamu. Do not go yet, please.." ucapnya lirih.

Aksa menatap ke dalam mata itu, mata yang selalu ia kagumi sejak dulu. Sayangnya itu semua hanyalah masa lalu, tidak untuk sekarang

"Saya rasa gak ada hal yang harus dibicarakan. Tolong Van, you can go now" ucap Aksa tenang namun tegas.

Lagi-lagi Vania menatapnya dengan tatapan menyedihkan. Namun tak ayal, gadis itu akhirnya pergi. Syukurlah, Aksa merasa lega sekarang. Ia sendiri bahkan tak menyangka bisa bertemu kembali dengan Vania. Mungkin dulu wanita itu bisa membodohi dirinya, tapi sekarang Aksa tak akan bisa ia bodohi lagi

Discovery Of Love (Completed)Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum