30

1.7K 103 21
                                    

Ketika Yoongi bangun dari tidur nyenyak keesokan paginya, yang pertama kali ia temukan ialah wajah Taehyung yang masih tertidur pulas di antara dua bantal sebagai pembatas jarak.

Oh, ayolah, Taehyung punya kebiasaan memeluk seseorang jika ia sadar sedang bersama seseorang, dan Yoongi tidak menginginkan hal tersebut.

Sekarang masih pukul empat lebih sepuluh menit, di luar masih temaram dan senyap, dan hanya terdengar samar-samar suara penghangat ruangan yang memenuhi kamar. Ah, dan dengkuran halus si Kim Taehyung tentu saja. Yoongi menolehkan kepalanya ke arah bocah nekat yang menyusulnya sampai sejauh ini. Dia benar-benar gila berkeliaran selama dua hari bermodalkan ponsel katanya. Yoongi tak mau tahu bagaimana caranya bertahan di luar saat itu, setidaknya Taehyung disini tanpa luka atau bau amis darah.

Ketika alarm ponselnya berbunyi, Yoongi tahu ia harus segera bersiap untuk kembali ke Seoul, meninggalkan rumahnya, berpamitan pada Kihyun juga. Jadi Yoongi mulai mengepak barang bawaannya ke dalam koper dengan berat hati.

•••

"Semoga perjalananmu menyenangkan, Yoongi-ah"

Mereka berada di stasiun kereta sambil menunggu keberangkatan kereta selanjutnya yang akan menuju Seoul.

Yoongi pikir ia akan sangat merindukan Kihyun setelah ini.

"Ah, Haneul. Paman pasti akan sering memikirkan malaikat kecil ini," kata Yoongi ketika bayi itu mengoceh tidak jelas sambil memainkan jemari mungilnya.

Yoongi pun mengangkat Haneul dari kereta bayi di samping Kihyun. Sedang di samping Yoongi, Taehyung tersenyum melihat interaksi lucu antara Yoongi dan bayi itu. Yoongi menciumi pipi Haneul berkali-kali, menghasilkan tawa geli dari Haneul yang nampak begitu girang dipeluknya.

Meski ini pertama kali Taehyung bertemu Kihyun dan bayinya, Taehyung dapat melihat keberadaan mereka membawa pengaruh positif bagi Yoongi, karena buktinya, Yoongi tak henti menampilkan senyum bahagia yang belum pernah Taehyung lihat sebelumnya.

"Taehyung-ssi, lain waktu mampirlah ke rumah bersama Yoongi. Kamu melewatkan banyak hal seru minggu ini," katanya seraya menepuk bahu Taehyung begitu akrab.

"Ya, tentu, Kihyun hyung. Nanti aku akan menyempatkan diri mampir kerumahmu"

Tak berselang lama, kereta yang akan menuju Seoul diumumkan segera berangkat. Taehyung lalu meraih koper bawaan Yoongi selagi pemuda itu menyerahkan Haneul yang segera di gendong oleh Kihyun.

"Aku pergi Kihyun. Dan, Haneul, jaga ayahmu, yah?" canda Yoongi sambil menggesek hidungnya dengan hidung mungil Haneul, lalu beralih memeluk Kihyun lumayan erat. "Hubungi aku kalau kau butuh bantuan atau hal penting lainnya."

Kihyun tersenyum membalas pelukan Yoongi. "Jangan khawatir, Yoongi. Aku disini berdua dengan Haneul, dan orangtuaku juga. Kami akan baik-baik saja."

Setelah pelukan mereka terlepas, Yoongi pun segera masuk ke dalam kereta, di mana Taehyung sudah berada di depan pintu menunggu dirinya yang terlihat begitu enggan meninggalkan Daegu, juga sahabatnya.

"Sampai ketemu lagi, Kihyun hyung," seru Taehyung sembari melambaikan tangan diringi senyum lebar.

Kihyun membalas lambaian tangan itu, tak lupa mengangkat tangan kecil Haneul untuk ikut melambai pada Yoongi dan Taehyung sebelum akhirnya pintu kereta tertutup dan benda besar itu membawa keduanya menjauh.

"Hyung, ayo cari tempat duduk untuk kita berdua"

Yoongi lalu berjalan mengikuti Taehyung dari belakang, hingga beberapa langkah berikutnya Taehyung berhenti setelah ia menemukan tempat duduk kosong dan mengisyaratkan Yoongi untuk menggunakan tempat itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 13, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PARADOX WHISPERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang