09

1.8K 220 18
                                    

sorot balik | di depan pintu ;



"Taehyung?"

Yoongi terkejut mendapati Kim Taehyung berdiri di depan pintu rumah sembari mengulas senyum kotak andalannya. Entah dari mana pemuda itu mengetahui alamat rumah Yoongi. Ataukah dari Namjoon? Tapi agak tidak mungkin jika Namjoon memberi tahu, apalagi Taehyung pernah melukainya pada malam di mana dia ke rumah Jungkook.

"Tidak persilahkan aku masuk? Padahal aku kecapean mencari rumahmu dari pagi"

Yoongi yang masih tidak percaya akan kedatangan Taehyung hanya mengangguk mengiyakan, mengijinkan Taehyung menerobos masuk seperti tuan pemilik rumah.

"Tunggu, Taehyung?" panggil Yoongi menghentikan langkahnya.

"Hm?"

Tangan Taehyung di tarik untuk kembali mundur sejajar dengannya.

"Ada Jungkook di dalam," bisiknya pelan namun masih dapat di dengar Taehyung.

Taehyung mengangkat keningnya memelototi Yoongi yang kini mengangguk kecil. Taehyung berpikir sejenak, ragu-ragu untuk bertemu Jungkook sekarang. Tapi sedetik kemudian Taehyung merasakan pergelangan tangannya di genggam erat oleh Yoongi, diapun menoleh.

"Masuklah, temui Jungkook lalu berbincang sebentar"

Walau awalnya Taehyung bimbang sekaligus khawatir, namun berkat dorongan Yoongi dia akhirnya memberanikan diri. Menarik nafas dalam-dalam menetralkan degup jantung.

"Cobalah buat pendekatan agar dia mengenalmu lebih baik"

Ucapan Yoongi cukup membantu. Lantas Taehyung bergumam lirih sembari tersenyum tipis, "Terima kasih, Yoongi"



•••



Troli berisi bahan makanan masih senantiasa di dorong mengitari rak-rak tinggi, mencari persediaan yang harus di beli untuk memenuhi stok makanan dalam lemari pendingin.

Sekitar satu jam lalu, Yoongi meninggalkan Taehyung serta Jungkook. Memberi keduanya waktu luang agar mereka bisa lebih dekat. Tapi, Yoongi ragu jika Jungkook akan mudah diluluhkan hatinya dalam beberapa jam, karena sebelum ini Jungkook bersikeras ingin ikut tidak mau di tinggal berdua di rumah.

Sepanjang langkahnya, Yoongi menerawang apa yang terjadi di ruang tengah setelah kepergiannya.

Mungkinkah Jungkook bersikap baik? Apakah Taehyung mengatakan sesuatu?

Yang jelas, Yoongi harap dua anak adam itu baik-baik saja. Satu tarikan nafas panjang dihembuskan kembali, memikirkan apa yang Taehyung lalui di masa lalu sampai dia jadi buronan polisi. Kenapa dia ditinggalkan, mengapa hanya Jungkook yang sekarang bersama orangtuanya. Yoongi masih tak enak hati ingin bertanya lebih pada Taehyung seputar kehidupan amburadulnya yang begitu menarik di mata Yoongi.

Yoongi ingin tahu lebih, dan jika bisa dia ingin tahu semuanya. Semua tentang Taehyung.

Setelah selesai dengan belanjaannya, Yoongi lekas-lekas pulang ke rumah. Berharap keduanya tidak mengacau atau terlibat hal buruk apapun.

"Aku pulang!" seru Yoongi sembari melepas alas kaki.

Sunyi, tidak ada sahutan siapapun dari dalam. Terlalu tenang sampai Yoongi jadi berpikir yang tidak-tidak jika Taehyung melakukan hal buruk terhadap Jungkook selagi dia pergi.

Astaga, Taehyung pernah membunuh dua orang sebelumnya, dan bodohnya Yoongi meninggalkan mereka berdua.

Saking panik barang belanjaannya di lepas begitu saja di atas lantai. Tidak peduli beberapa lolos berserakan dari dalam kantong plastik.

PARADOX WHISPERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang