-45-

2.1K 356 16
                                    

-The Man's Secretary And Her Boyfriend's Problem-

. . .

Sejak tiga hari yang lalu, Ino menjadi lebih pendiam dari biasanya. Bahkan dia terkadang melamun. Sangat mencerminkan kalau gadis itu sedang punya masalah.

"Ino." Ini ketiga kalinya Sasuke memanggil Ino dan gadis itu tetap diam bergeming tak bergerak di tempatnya. Mereka sedang membahas sesuatu mengenai Sasuke yang berencana membuka cafe di lantai atas perusahaannya. Dia terlalu malas keluar melangkah lima puluh langkah hanya untuk membeli kopi di cafe yang sebenarnya letaknya tidak terlalu jauh dari perusahaannya ini.

"Ino Yamanaka." Sekali lagi, Sasuke memanggil sekretarisnya dan akhirnya gadis itu bereaksi.

"Ah, maaf, Pak. Ada apa?"

Sasuke meletakkan berkas yang dipegangnya. "Ada apa denganmu?"

Ino menunduk, merasa bersalah. "Maaf, saya tidak bisa berkonsentrasi beberapa hari ini."

"Ada masalah dengan Sai?" tanya pria itu telak. Mereka tidak dekat, tapi Sasuke adalah pria yang sangat peka terhadap orang-orang disekitarnya. Apalagi dengan Ino yang sudah bekerja selama tiga tahun lebih dan berteman selama delapan tahun sejak mereka kuliah.

"Sebenarnya ... ya. Aku tidak bisa berhenti memikirkannya. Maafkan aku. Seharusnya aku tidak membawa masalah pribadi ke dalam pekerjaanku." Sasuke hanya duduk di hadapannya, menatapnya dengan tangan disilangkan di dada. Tapi itu cukup untuk membuatnya terintimidasi.

Ino menghembuskan napas panjang sebelum kembali bicara, "setelah tiga tahun menjalin hubungan bersamanya, Sai akhirnya terbuka tentang dirinya padaku. Aku senang, tapi aku juga akhirnya bisa mengerti kenapa selama ini dia tidak mau cerita tentang dirinya dan masa lalunya padaku. Rasanya ... entahlah, kini aku merasa bingung dan ..."

"Kau menyesal menjalin hubungan dengannya?" potong Sasuke.

"Aku ..."

"Apa kau bahagia selama ini dengannya? Kau ingin mengakhiri hubungan kalian?"

"Aku tidak tahu! Aku tidak tahu, Sasuke! Ya Tuhan ... aku hanya masih terkejut dengan semua informasi yang kudengar dan ... dan ... dan saat ini aku hanya ingin membuat sedikit jarak dengannya. Aku butuh memikirkan semua ini. Bagaimana kami ke depannya, apa keputusan yang harus kubuat, apa yang kuinginkan sebenarnya ..." Ino menutup wajah dengan kedua tangannya. "Aku ... sungguh bingung dengan semua ini, Sasuke. Aku tidak pernah dihadapkan dengan situasi seperti ini. Ya Tuhan ..."

. . .

Sasuke berjalan dengan santai melewati lobby dengan satu tangannya dimasukkan ke dalam saku celana, membuat semua karyawan wanita yang ada disana menatapnya dengan tatapan penuh pujaan. Ya, ini adalah salah satu pemandangan indah yang bisa mereka dapatkan jika bekerja di Uchiha Corp.

Langkahnya melambat ketika ia melihat seseorang sedang duduk di salah satu sofa disana. Itu Sai Shimura dan pria itu terlihat gelisah. Sasuke mendekatinya. "Sai."

Sai berdiri, dan alisnya berkerut melihat bukan kalau orang yang menghampirinya bukan orang yang diharapkannya. "Sasuke. Maaf tapi, aku tidak punya waktu untuk mengobrol basa basi denganmu sekarang."

"Aku tahu. Aku diminta untuk menyampaikan ini padamu, sekretarisku sedang tidak ingin bertemu denganmu hari ini sampai waktu yang belum ditentukan. Jadi, kau tidak perlu menunggunya lagi disini."

Sai melebarkan matanya, tak percaya dengan apa yang baru saja dikatakan temannya sejak SMA itu. Meskipun sebenarnya ia sendiri tahu kalau Ino akan menjaga jarak dengannya, tapi apa harus sampai seperti ini? "Kau bohong kan?"

A Papa For SaradaWhere stories live. Discover now