-72-

4.4K 365 24
                                    

-New Life-

. . .

Senyum terpahat di wajah tampannya ketika Sasuke Uchiha membuka mata pagi ini. Seorang wanita yang ditemuinya di balik meja bar di club malam milik temannya itu kini berada di pelukannya dan menyandang nama Uchiha di belakang namanya. Dia miliknya.

Sakura Uchiha.

Sasuke mengusap pelan jidat lebar Sakura dan menyingkirkan rambutnya yang jatuh dari sana. Mereka tidak sempat melakukan hubungan suami istri kemarin karena Sakura kelelahan akibat acara pernikahan yang memakan waktu sampai tengah malam. Sasuke tak bisa memaksanya. Wanita itu bahkan tertidur lima menit setelah mereka berbaring dan tidak terpengaruh sama sekali dengan kancing bajunya yang sengaja dibuka yang memperlihatkan dada bidangnya.

Mikoto memesan hotel bintang lima yang tempatnya berada di dekat pantai sehingga dari kamar yang mereka tempati sekarang, mereka bisa melihat pemandangan pantai yang indah. Sasuke dan Sakura akan berada disini untuk beberapa hari ke depan. Mikoto melemparkan semua pekerjaan anak bungsunya itu pada anak sulungnya yang terus menerus menolak karena keberatan, tapi akhirnya menurut karena Fugaku juga ikut memaksanya.

Sakura tampak sangat tenang tertidur dalam pelukannya. Dia bahkan tidak bergerak ketika Sasuke terus menerus menekan pipinya dan mencium seluruh sisi wajahnya. Sakura baru bereaksi ketika Sasuke menciumnya dalam. Pria itu menghisap bibirnya dan memainkan lidahnya di dalam mulut Sakura hingga istrinya itu terganggu.

Sakura mendorong dada Sasuke hingga pria itu melepasksn ciumannya dan membuatnya terengah. "Sasuke-kun!"

"Hm?"

"Kau membuatku tidak bisa bernapas, kau tahu? Kenapa menggangguku?" Sakura cemberut.

"Bukan salahku kau susah dibangunkan. Ini sudah siang, Sakura. Mau sampai kapan kau tidur?"

"Uh ... Aku lelah. Tolong biarkan aku tidur sebentar lagi." Sakura membalikkan badannya membelakangi Sasuke dan kembali menarik selimut hingga batas pundaknya, tapi Sasuke tidak membiarkannya. Pria itu menarik Sakura dalam pelukannya lalu mulai menciumi leher Sakura hingga membuat wanitanya geli. "Ah, hentikan! Baiklah, aku bangun aku bangun, jadi hentikan itu!"

Sasuke terkekeh melihat wajah istrinya yang memerah karena ulahnya. Ia suka melihat itu. Sakura mengenakan jubah tidurnya, turun dari kasur, menuju meja makan yang ternyata telah tersedia sarapan disana. Kamar hotel yang ditempatinya cukup luas untuk disebut kamar hotel. Ini lebih seperti apartemen. Mereka bahkan memiliki dapur sendiri, tapi Sasuke tidak membiarkannya memasak sarapan pagi ini karena tahu kalau dirinya masih lelah.

"Aku tidak tahu kau sudah memesan sarapan," kata Sakura sembari memakan pancakenya.

"Makannya harusnya kau bangun lebih cepat," jawab Sasuke. Sakura hanya memberenggut sambil terus memakan sarapannya.

Mereka hanya akan ada di sini selama kurang lebih 5 hari. Yah, itu sudah lebih dari cukup bagi Sakura menikmati bulan madunya yang singkat. Dan mengambil libur lima hari juga adalah hal yang sulit bagi Sasuke. Banyak hal yang mereka lakukan, salah satunya adalah mengunjungi pantai yang berada tepat dibawah hotel yang mereka tempati sekarang. Sasuke mengajaknya melakukan banyak hal dan Sakura menyukai itu. Terlebih lagi, pria itu sangat memanjakannya.

Malam itu adalah malam ketiga bulan madu singkat mereka. Sakura sedang mandi saat Sasuke masuk ke dalam kamar mandi dan hanya mengenakan selembar handuk untuk menutup bagian bawah tubuhnya. Sakura tidak mendengar suaminya masuk karena ia sedang keramas. Sasuke menyeringai. Entah kenapa jantungnya berdegup lebih kencang. Ia gugup. Ia menyentuh pundak Sakura dan membuat istrinya terkejut hingga mereka terpeleset karena lantai yang licin.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 06, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

A Papa For SaradaWhere stories live. Discover now