Festival! Semangat yang tertinggal

983 219 45
                                    

Walau (y/n) membenci Uraraka karena selalu dekat dengan Midoriya, tapi dia tidak akan sebenci itu sampai mendoakan Uraraka kalah dalam pertandingan. Memang dalam cerita kalau gadis berpipi chubby itu akan kalah. Namun tetap saja, dirinya berdoa agar Uraraka memenangkan pertandingan.

(Y/n) berjalan perlahan menuju tempat duduknya yang telah ditempati oleh dua sahabat Uraraka. Mereka menatap khawatir dan was-was terhadap gadis chubby itu, sedangkan yang lain hanya bisa menatap ngeri terhadap aksi Bakugou yang terlewat sangat brutal.

Semua penonton menyoraki Bakugou agar mengalah dan segera memberhentikan tindakan sadis anak bom itu. Bahkan ada yang meminta untuk segera menghentikan pertandingan ini.

"Oi! Apa kau pantas menyebut dirimu sebagai calon pahlawan? Segeralah keluarkan dia dan akhiri pertandingan ini!"

Salah satu Hero mulai mengeluarkan suaranya. Bahkan banyak yang ikut bersuara hingga memenuhi stadion dengan sorakan tidak suka.

Ditempat pembawa acara

Seorang gadis berpakaian dokter dengan rambut amat panjang dikepang satu, tidak lupa kacamata bulat yang selalu menutupi (e/c)nya. Dia sudah berada di tengah-tengah pembawa acara sejak, pertandingan antara Uraraka dan Bakugou.

(Y/n) sudah merencanakan ini. Dirinya berpecah menjadi dua dan salah satunya menjadi pemilik rumah sakit terbesar di Jepang. Sedangkan yang satunya, sebagai peserta biasa yang tengah duduk diantara anak 1-A sambil menutup mata Jirou. Kenapa? Karena tangan gadis berquirk Earphone Jack itu tengah memegang toples kue dan dirinya tidak ingin melihat pertandingan ini, jadi kau berinisiatif menutup matanya.

Ok kembali ke situasi awal.

"Tapi jujur saja. Aku juga merasa- "

Plak!

Sebuah jemari pendek berkulit putih salju menampol kepala mic sampai menghentikan si pembawa acara. Aizawa menatap terkejut dengan kehadiran dokter muda yang berada di tengah-tengah dirinya dan juga present mic.

"Oi! Kena- eh!!??"

Microphone yang entah dari mana terpasang ditelinga (y/n). Dengan senyum remeh, (y/n) mengeluarkan semua unek-unek nya terhadap para Hero bodoh itu.

Lebih tepatnya dibagian ini, seharusnya Aizawa lah yang harus mengeluarkan kata-kata tapi, kau memilih mengambil skenario itu.

#mangapyamz

"Apa ada yang bilang main-main itu tindakan pro?" Sebuah suara halus namun terdengar tegas juga mengerikan, membuat semua pasang telinga di stadion mendengar dengan seksama.

"Memangnya sudah berapa tahun kah kalian bekerja, hah?!" Aizawa dan mic menelan ludah tanpa sepengetahuan (y/n). Entah kenapa, kehadiran dokter ini menimbulkan atmosfir stadion menjadi bisu "Dengarkanlah kalian para Hero terhormat! Jika kalian ingin mencela tanpa tahu apa-apa, sebaiknya jangan MENONTON!, Lebih baik pergi dari sini dan gunakan waktu kalian untuk menambah kapasitas otak kalian!"

Ada sebagian dari orang-orang tidak terima dengan perkataan (y/n). Tapi tidak memakan waktu beberapa menit, mereka semua akhirnya bungkam dan memilih untuk menyaksikan kembali pertandingan.

Setelah selesai berbicara, (y/n) mematikan microphonenya. Kini tatapan nya beralih ke seorang berurai pirang, lalu jemari pendek itu dengan leluasa menarik telinga mic.

"Kau.... Jelaskan kenapa pasien ku berada disini?!"

"I-ittai!"

Aizawa memakai micnya kembali. Dia memperjelas tentang Bakugou yang bersusah payah bertahan, melewati berbagai halangan, dan bagaimana siswanya telah mencapai tahap dimana dia harus berhati-hati terhadap situasi apapun.

Last or not?:( BnHA x Reader x OC ) {Revisi}Where stories live. Discover now