Inside melelahkan

721 137 26
                                    

Bakugou menatap jengkel dengan remaja jangkung di sampingnya. Heran dan kesal menjadi satu, Bakugou ingin sekali meledakkan tiang berjalan (?) Itu, lalu melemparkannya sejauh mungkin.

Remaja itu adalah Jatayu. Walau dia berusaha untuk mengabaikan tatapan itu, tapi rasa sangat sulit.

"Jika kau menatapku terus, akan ada yang mengira bahwa kau tertarik dengan ku" ucap Jatayu dengan nada jahil.

Bulu kuduk Bakugou berdiri, manik merah itu sudah tidak mengintimidasi Jatayu lagi.

Bakugou tidak habis pikir, kenapa tiang listrik ( Jatayu ) berada di agensi yang serupa dengannya, dan lagi kostum hero apa itu? Hanya kemeja, masker, dan jeans hitam yang dia pakai.

Jatayu dan Bakugou berada di agensi Best jeanist, tempat di pusat kota Tokyo. Tadinya pemilik manik abu-abu itu ingin ikut agensi Endeavor, namun mengingat jika nanti Hero-2 itu akan berurusan dengan hal merepotkan, jadinya dia memilih jalur aman. Dan disini dia, bersama dengan bom berjalan beserta tatapan mautnya.

Pemilik agensi, yaitu Best jeanist. Menatap curiga terhadap remaja cantik itu. Pemegang Hero-4 itu tidak mengira, jika dirinya harus mendidik Jatayu yang sebenarnya enggan dia didik.

'Untunglah hanya seminggu saja' batin Best jeanist sembari menghela nafas.

"Sejujurnya, aku tidak menyangka kau akan masuk agensi ku" Sosok pria jangkung, dengan kostum hero jeans biru hingga menutupi leher, serta mulutnya dan menyisakan matanya saja.

"Jadi, anda tidak suka saya berada disini?" Tanya Jatayu dengan nada sesedih mungkin.

"Aku tidak berbicara padamu" jawab Jeanist, lalu membalikkan tubuhnya dan menatap Bakugou.

'Duh, malunya gua' batin Jatayu

Bakugou sendiri tidak mengerti. Banyak para agensi lain ingin merekrut si pemenang pertama, namun kenapa hero terkenal dengan model rambut klimis ini tidak menyukainya?

"Kamu masuk agensi, pastinya karena aku termaksud Hero-4 terpopuler, kan?"

"Pfft"

Jatayu berusaha agar tidak tertawa. Kenyataan memang benar, tapi hero didepannya ini juga yang merekrut Bakugou, dan karena melihat salah satu hero terbaik yang ingin merekrut nya, jadinya pemuda itu datang kemari.

"Kau juga, pasti kare-"

"Benar sekali~" potong Jatayu dengan senyum dibalik maskernya.

Best Jeanist merasa pening, mencoba menahan diri agar tidak menendang kedua bocah didepannya. Jika dirinya buka hero, dengan senang hati dia akan mengikat mereka dan menendang keluar dari sini.

Merasa tidak terima, Bakugou mengatakan jika Best Jeanist juga yang merekrut nya. Tadinya Bakugou ingin menjadi sopan.

// mana mungkin! Oi! //

Tapi, setelah mendapat perlakuan seperti ini, Bakugou menarik pemikiran itu dan merasa menyesal telah datang kemari.

Lain dengan Jatayu. Remaja bibir merah jambu itu memiliki tujuan. Walau berbeda dengan Endeavor, tapi Best Jeanist punya apa yang ia butuhkan, dengan masuknya Jatayu kesini, rencananya untuk melatih senjata akan menjadi sempurna.

Best Jeanist yang masih berbicara, kebanyakan pembicaraan nya tentang kesopanan serta penampilan. Jatayu mendengar hanya masuk telinga kanan keluar telinga kiri. Dirinya enggan mengambil pusing dengan cara bicara hero banyak gaya itu.

Dan pada akhirnya, Jatayu harus merelakan jika dirinya akan didandani dengan style yang ada disini.

****

Last or not?:( BnHA x Reader x OC ) {Revisi}Where stories live. Discover now