Beristirat sebelum badai

330 69 14
                                    

Di kantor Best Jeans

"Berdasarkan insiden kemarin malam, di kota Hosu Tokyo bagian barat, dengan penangkapan pembunuh hero killer, dan para penjahat yang meniru Nomu si penyerang UA, kalian pasti merasa khawatir, bukan?"

Jatayu tersenyum dalam diam, dia tidak sepenuhnya mendengarkan kata-kata Best jeans dan hanya menganggukan kepala. Sebenarnya dia tidak begitu khawatir akan orang lain, tapi dia hanya mengkhawatirkan (y/n) seorang. Karena apa? Karena insiden kemarin telah menyebarkan gosip tentang pasangan Stain yang ternyata dibawah umur.

Dalam hati ia ingin menemui (y/n), namun apa daya, dirinya masih terjebak disini bersamaan dengan teman sekelas (y/n). Juga temannya ini sangatlah berisik karena selalu berteriak layaknya memakai toa.

"Dan untuk mu, Jatayu"

Terpanggil, Jatayu pun tersenyum sebagai sautan. Yah tindakan tidak sopan ini mestinya tidak digunakan, tapi sekarang Jatayu malas mengeluarkan suara.

"Kau, aku, dan Bakugou akan melakukan patroli bersama"

Untuk yang satu ini, bisakah Jatayu menolak? Sepertinya tidak.

****
All Might, hero nomor satu dengan sejuta prestasi juga senyuman lebarnya menjadi ciri khas dari hero ini. Akan tetapi, meski sosok ini memiliki prestasi, baik itu kekuatan maupun ketenaran, dia tetap lah manusia, yang mana selalu memiliki rahasia dibalik kesuksesan nya itu.

Berita besar terjadi lusa kemarin contohnya. Berita tentang seorang anak asing yang hidup bersama All Might, juga gosip tentang sosok gadis yang dikabarkan adalah seorang kekasih Stain, menjadi perbincangan panas hingga saat berjalan dimana pun, orang-orang akan membahas kedua berita tadi.

(Y/n) pun merasa lelah, bukan karena mendapat ceramah disebabkan dirinya kabur dari rumah sakit kemarin, ataupun mendapatkan kerjaan tambahan dari kepala militer yang mengakibatkan kepala pusing, melainkan karena sebentar lagi (y/n) harus berhadapan dengan puluhan kamera yang akan mengambil setiap wajahnya dari sisi manapun.

"Duh, perut gua langsung nyeri" ucap (y/n) sembari memegangi perutnya.

Bagaimanapun juga dirinya terlalu gugup sampai perut pun ikut mulas. Kemarin jika bukan karena dirinya sakit, pastinya (y/n) akan diseret untuk ikut jumpa pers dan melakukan perkenalan diri. Dan jika dirinya tidak kabur saat kemarin pula, mungkin kepala polisi akan menyelidikinya mengenai insiden Stain.

Dan untunglah (y/n) diberikan waktu selama seminggu untuk menyiapkan diri. Dan selama seminggu pula, kepala militer bawah secara mendadak memberikan tugas berupa tumpukan dokumen.

Terlebih, dirinya harus ke pangkalan militer bawah untuk melaporkan hal-hal yang sudah disusun oleh (y/n) dari bertahun-tahun lamanya. Jadi sebentar lagi, akan terjadi bencana dadakan yang mana memakan banyak tenaga, juga menguras mana dan chakra.

Dan masalah luka-luka akibat serangan Stain, (y/n) dinyatakan sembuh total bahkan tanpa perlu pemeriksaan lebih lanjut, hal ini menjadi pertanyaan besar bagi para dokter di sana, namun Rico yang tahu akan situasi ini mengatakan jika penanganan cepatlah yang membuat pasien cepat sembuh.

Sekarang (y/n) tengah berjalan menuju kamar pasien yang dihuni oleh Midoria. Dengan wajah kusut serta kedua tangan yang menenteng goodie bag besar, dan didalamnya terdapat susunan kertas, juga laptop, (y/n) terlihat seperti mahasiswa yang tengah mengejar deadline tugas.

"Izuku! Tolong buka pintunya atau ku dobrak dengan kaki ku!"

Tap tap, sreeek!

Mendengar ancaman barusan, Midoria bergegas menggeser pintu dan mendapati sosok imut dengan menenteng dua goodie bag.

"Selamat pagi menjelang siang, Izuku-san" sapa (y/n) sembari masuk tanpa menunggu izin dari Midoria.

Last or not?:( BnHA x Reader x OC ) {Revisi}Where stories live. Discover now