Hosu city (2)

495 109 21
                                    

Blaarrh!

Api hitam mulai membakar satu persatu para Nomu juga beberapa villain kelas teri. Tinju, tendang, juga memecut, telah kau kerahkan sampai dirimu tidak menyadari satu hal, wajah mu terekspos tanpa tertutupi oleh masker.

Kini kau tidak memakai awan lagi dikarenakan serangan mendadak dari Nomu terbang. Dengan cepat, kau menarik sayap Nomu itu, membuat tubuh mantan manusia tersebut oleng, disaat kesempatan ada kau meninju perutnya hingga berlubang dan memberi serangan terakhir dengan pecut api mu.

Kaki mu terus berlari, melompat setiap bangunan, dan terkadang memasuki rumah seseorang yang tengah tertidur lelap walaupun tahu diluar sedang terjadi bencana.

Blaaarh!

"Tunggu.... Perasaan gua kaga pake pe- ASTAGADRAGON!"

Seekor Nomu terbakar di langit, dan jatuh hampir mengenai mu. Kau mengenal api merah ini dimana pun, memastikan dari atas gedung, manik mu menangkap sesosok pahlawan berjanggut api tengah menyelamatkan beberapa orang dengan quirk api-nya bersamaan hadirnya Torino. Seandainya kau tidak menyadari akan Nomu jatuh, pastinya kau akan ikut terpanggang bersama Nomu itu.

Mengabaikan hal barusan, kau lebih memilih untuk segera bergegas karena jika Endeavor disini, maka Todoroki sudah mulai menuju tempat dimana Iida diserang.

Tap tap tap! Wussshh!

Laju mu kian dipercepat. Kau mengeluarkan smartphone dari mini vortal, membuka aplikasi chatting dan mencari nama grup chat 1-A UA. Tepat saat kau membuka aplikasi, Midoriya telah mengirimkan pesan berupa titik dimana ia berada.

"Nah, gini kek dari tadi"

Lubang putih dengan gradasi emas muncul dibawah kaki mu, sebuah lubang teleport akan membawa mu menuju Midoriya dengan cepat.

Di sisi lain

"Wah~ ramai"

Manik abu-abunya menatap ledakan besar yang tak jauh dari tempatnya berdiri. Kini, Jatayu tengah berada di perbatasan antara kota Hosu dan Shibuya. Dari jarak ini, Jatayu dapat melihat berbagai ledakan juga api berkobar di beberapa bangunan.

"Pasti (y/n) tengah ikut campur" ujarnya.

Pandangan terus menatap kota tersebut. Tersenyum lalu berjalan menjauh dengan membawa satu Nomu di tangannya. Sepanjang jalan, beberapa potongan tubuh Nomu berserakan dengan beberapa lubang di setiap tubuh. Potongan tubuh Nomu-nomu itu sebagian telah termakan oleh laba-laba kecil yang berasal dari kulit Jatayu.

"Setidaknya telah ku bantu"

"Membantu siapa?"

Tap

Langkah Jatayu terhenti. Senyumannya telah memudar. Memutar mata malas, dirinya segera berbalik agar menjawab pertanyaan dari seseorang yang tiba-tiba muncul.

"Tentu saja, membantu my cute sister"

Kini dihadapannya, seorang lelaki dengan tinggi serupa, berdiri tegap tanpa sara takut sekali pun.

"Bagaimana kabar Anda, pangeran?"

"Wah wah, jadi ternyata kau? Pantas saja sangat sulit bergelut dengan dunia bawah, rupanya si penghalang langsung datang kemari" senyuman miring tercetak di wajah Jatayu setelah melihat sosok yang ia kenal datang menghampiri nya.

"Saya sudah memberitahu Anda, bukan?. Dimana pun saya berada, selagi tangan dan kaki saya masih utuh, saya akan tetap bersamanya dan melindunginya"

"Melindungi? Kau pikir (y/n) akan suka dengan caramu melindunginya? Walaupun posisi dalam game ini kau diatas ku, hal itu tidak akan mengubah apapun dan (y/n) pas-"

Last or not?:( BnHA x Reader x OC ) {Revisi}Where stories live. Discover now