Festival! rehat dulu guys

1K 236 73
                                    

"Dia kenapa lagi sih?"

Setelah babak kedua selesai, Jatayu melenggang pergi meninggalkan (y/n) yang masih terpaku dengan raut wajah remaja pucat itu, Tetsutetsu ikut menyusul Jatayu hingga kedua orang tersebut hilang ditelan oleh keramaian peserta.

Kamu berfikir keras, kesalahan apa hingga Jatayu menunjukkan tatapan menyeramkan seperti itu?

Tidak lama, gerombolan perempuan kelas 1-A datang. Yaomomo menghampiri mu dengan baju yang setengah terbuka.

"(S/n), ayo ke kantin"

Niat hati ingin ikut, sampai sebuah tangan kekar menarik pergelangan (y/n) hingga menjauhi Yaomomo beserta geng perempuan lain.

"Todoroki? Ada apa? Eh? Midoriya ikut juga?"

Midoriya tersenyum pasrah. Dirinya hanya menuruti perkataan sosok dua suhu itu dan mengikutinya hingga ke belakang, dimana hanya para staf yang boleh melewati jalur tersebut.

"Kayanya ini adegan drama anak haram deh" pikir mu dalam batin.

Ditempat lain

"Shinsou Hitoshi"

Jatayu melangkah menuju remaja indigo yang tengah bersandar di dinding lorong peserta. Sesuai janjinya, ia akan mengatakan dari mana dia tahu tentang Shinsou. Tapi, niat tersebut dibatalkan karena, aksi Shinsou yang menyentuh bibir (y/n) masih berputar di ingatan Jatayu.

Hawa kecemburuan menyelimuti remaja pucat itu. Dirinya merasa geram hingga ingin sekali meninju wajah Shinsou. Jika saja Jatayu tidak menjalankan misinya, yaitu membantu karakter sampingan. Dengan senang hati, dia akan memakan remaja indigo dihadapannya.

"Oh... Kau datang sesuai janji?" Tanya Shinsou dengan senyum yang tidak luntur semenjak selesai nya babak kedua.

Tap

Langkah Jatayu terhenti. Mereka berdua saling berhadapan dengan sorot mata yang berbeda. Entah keberanian dari mana Shinsou dapat, sampai tidak takut dengan tatapan maut milik monster dihadapannya.

Dalam sekali helaan nafas si pemilik manik abu-abu itu menghilangkan rasa kekesalannya. Kalau sampai dia membuat keributan hanya karena cemburu, dia pasti akan langsung game over dan malah dikirim ke dimensi lain.

Tidak tidak, susah payah dirinya memenangkan beberapa game malah berakhir seperti itu.

"Aku berubah pikiran" lalu sebisa mungkin Jatayu memakai ekspresi ceria seperti biasa" bagaimana jika dibabak ketiga saja. Jika kau bisa maju sampai akhir, aku akan berkata jujur" dengan eyes-smile, Jatayu juga mengulurkan tangannya, berniat ingin menyelesaikan perjanjian kedua pihak tapi.

"Aku ingin mengganti perjanjiannya, boleh kan?" Tanya Shinsou. Senyum merekah tercetak di wajah malas remaja itu, mungkin di mata orang lain akan memandang jika Shinsou sangat cocok dengan senyum itu tapi, lain dengan Jatayu.

"Tuh senyum apa nahan BAB?" Batin Jatayu.

// Woi kampret! Enak bat ngatain husbun orang! //

"Hmm boleh saja, apa mau mu?" Tanya Jatayu seramah mungkin.

Angin berembus entah dari mana. Membuat kedua urai berbeda warna bergerak pelan mengikuti arah angin. Perlahan, bibir pemuda indigo itu mulai bergerak, berniat mengucapkan suatu sampai suaranya terhenti oleh teriak seseorang.

"BRO! KE KANTIN YUK!"

Urat kekesalan muncul dikedua dahi remaja urai indigo dan hitam. Lalu dengan gerakan patah-patah serta aura gelap, mereka menatap tamu tak diundang tersebut.

Last or not?:( BnHA x Reader x OC ) {Revisi}Where stories live. Discover now