Langit Senja [SEGERA TERBIT]

7. SAPU TANGAN

Pembaca yang baik adalah mereka yang tau caranya menghargai karya orang lain.

🎶Aliando Syarief feat Teuku Rassya - Cinta sejati hanya datang sekali

Langit Angkasa Perwira

Sinar Senja Kirana

****

Gerakan lonceng tua menimbulkan suara berbunyi nyaring menggema di penjuru sekolah. Nyaris setiap anak memekik senang mendengarnya. Lengkungan senyum-senyum itu mampu merekah hanya karena bisa segera menuju surga sekolah.

"Ayo kita ke kantin!"

Seruan lantang itu seakan menginterupsi mereka-mereka yang tengah memasukkan buku ke dalam tas sebelum bergegas keluar kelas. Okis yang merasa keduluan teman-temannya melesat menuju kantin padahal tadi ia yang bersorak paling semangat kini mendesak Dewa untuk dipercepat. "Wa, cepetan elah... gc, gc, gc!"

GC = Gerak cepat

"Sabar napa, nyet!" semprot Dewa tak tanggung-tanggung. Cowok itu nampak kesal karena Okis cukup mengganggu aktifitasnya dalam merapihkan buku.

Seolah belum cukup puas membuat Dewa ketar-ketir di tempat, Okis kini berdecak. "Halah tinggal masukin buku doang, lama lo kayak cewek," ujarnya yang langsung mendapat tatapan sinis dari Dewa.

"Entar aci dicolok gue kehabisan, Wa aung!" tambahnya heboh.

"Mulut lo tuh gue colok! Ngoceh mulu kayak cewek," rutuk Dewa dengan wajah memerah menahan amarah. Demi apapun Okis selalu berhasil membuatnya naik darah.

Sontak hal itu mengundang gelak tawa bagi satu cowok yang mulai berjalan tengah-tengah mereka. Sambil memegangi perutnya, cowok itu terbahak. Membuat kedua lesung dalam pipinya semakin terlihat. "Wa aung sadis banget anjirr!"

Namanya adalah Arkan Adi Wijaya. Jika Langit berubah setelah kekasihnya koma, lalu Dewa mengalami kekandasan dalam hubungan karena alasan berbeda agama, sementara Okis hanya mendapat predikit buaya, maka Arkan adalah hal yang paling jago pada urusan asmara.