55. PULANG TERBAIK

2.7K 218 1.3K
                                    

Pembaca yang baik adalah mereka yang tau caranya menghargai karya orang lain😊

🎶Budi Doremi - Melukis Senja

Aku mengerti
Perjalanan hidup yang kini kau lalui
Ku berharap
Meski berat, kau tak merasa sendiri

Kau t'lah berjuang
Menaklukkan hari-harimu yang tak mudah
Biar ku menemanimu
Membasuh lelahmu

Kau t'lah berjuangMenaklukkan hari-harimu yang tak mudahBiar ku menemanimuMembasuh lelahmu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jangan hanya singgah, tapi menetaplah. Sebab kamu telah kujadikan rumah. Tempatku berbagai keluh kesah. Penyeimbang saat raga mulai dilanda lelah. Penenang saat jiwa dipenuhi rasa gundah.

***

Tidak ada yang lebih menyakitkan dibanding perpisahan. Pun dengan beribu hari juga jutaan kenangan yang selama ini terukir indah dalam ingatan. Sebab yang akan terjadi bukan lagi terulang, justru rentang waktu yang akan memaksa seseorang untuk melupakan.

Seperti sekarang. Di pengadilan. Yang menampilkan kedua orang tuanya dengan jarak yang seolah terpampang jauh membentang. Bukan lagi tentang wajah sumringah saat Langit memenangkan olimpiade matematika, tetapi ratapan putus asa dengan linangan air mata saat hakim dan pengacara terus bicara.

Karena ternyata mimpi buruk yang selama ini Langit takuti, akhirnya menjadi nyata. Memaksa diri menghadiri padahal hati jelas tidak pernah mau menerima.

Sudah puluhan menit pula sapuan lembut itu terasa di lengannya. Terasa menenangkan seperti biasa namun untuk saat ini seolah tak cukup, sehingga Senja harus kembali angkat bicara. "Langit, tenang.... Kita serahkan aja semuanya sama hukum yang berjalan."

Ya. Seharusnya seperti itu. Namun entah mengapa gejolak di dadanya sekarang lebih besar mendominasi. Bahkan untuk menjawab ucapan Senja saja ia tak bisa.
Apalagi saat Awan mencoba membela diri.

"Saya tidak setuju dengan keputusan penggugat. Alasannya, karena saya merasa tidak melakukan itu kepadanya. Saya bekerja keras meski kadang tidak pernah dianggap ada. Bahkan seorang anak yang kita besarkan bersama terkadang memaksa menemui saya untuk meminta uang dan saya selalu memberi berapapun yang dia minta. Itu berarti saya tidak lepas tanggungjawab terhadap keluarga."

Akan tetapi bukan seperti itu yang bunda Lisa dan Langit rasa. Maka dari itu Surya __kakeknya sudah menyiapkan satu pengacara dengan bayaran tertinggi yang akan siap membela. "Maaf, ketua hakim. Tetapi sudah ada bukti-bukti kuat yang sangat jelas dan nyata bahwa tergugat telah melakukan kekerasan terhadap penggugat. Seorang asisten rumah tangga beserta tukang kebun dan anaknya sendiri adalah saksinya. Bahkan jika perlu, seorang wanita yang selama ini bermain dengannya bisa menjadi tambahan saski sekarang juga."

"Bisa anda tunjukkan bukti-bukti yang anda maksudkan?" tanya Hakim.

Pengacara bunda Lisa mengangguk cepat. "Tentu. Terdapat luka-luka memar yang ada di sekujur tubuh penggugat. Dan juga luka bekas tusukan yang berada di kakinya menjadi bukti yang semakin menguat."

Langit Senja [SEGERA TERBIT]Where stories live. Discover now