82. KUKIRA KAU RUMAH, TERNYATA HANYA SINGGAH

7K 310 502
                                    

Eh kemarin malem gaada gambarnya ya? Makanya ak publish ulang😭🙏

Pembaca yang baik adalah mereka yang tau caranya menghargai karya orang lain.

🎶Amigdala - Ku kira kau rumah

Kau datang tak kala sinar senjaku telah redup
Dan pamit ketika purnamaku penuh seutuhnya

Kau bukan rumah
Kau bukan rumah

Kau bukan rumahKau bukan rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Senja penghabisan.
Besok datang lagi kemari ya?
Senja, aku kesepian.
_Dari Langitmu

3 tahun kemudian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


3 tahun kemudian...

Paris, Prancis.

Setumpuk buku tebal, laptop yang terbuka serta jejeran alat tulis yang berserakan di atas meja sedikit menyita waktu Langit pagi ini. Semua itu tidak akan jadi merepotkan baginya untuk sekedar merapihkan jika saja saat ini tidak sedang menerima sambungan.

Kedua temannya-Okis dan Dewa meneleponnya yang kemudian berdalih menjadi vidio call sebab katanya mereka tidak percaya jika Langit tengah belajar. Padahal waktu di Indonesia masih menunjukkan jam malam. Dan Langit sudah bersiap untuk mengatai mereka dengan orang yang kurang kerjaan jika saja dua makhluk astral itu tidak membantah dengan alasan sibuk mengerjakan tugas kuliahSekarang lihatlah, dengan ponsel yang menempel di telinga, Langit dengan gerak cepat memasukkan alat-alat tulis ke dalam tas hitamnya. Ia sampai lupa jika tidak sedang menelpon melainkan melakukan panggilan vidio dan untuk detik berikutnya Langit berdecak lantas menaruh ponsel itu menyangganya dengan bantuan buku.

Gara-gara si tengik Okis, Langit jadi kelupaan bin bodoh begini. Segera ia melanjutkan aktivitasnya membereskan sisa-sisa keperluan belajar semalam.

"Gue terharu ngeliat Langit berteman sama buku begini."

Langit yang mendengar suara milik Okis yang tanpa dibuat-buat dari seberang sana hanya bisa geleng-geleng kepala.

"Jadi lo pikir selama ini Langit musuhan sama buku dan yang berbau pelajaran gitu?" tanya Dewa mamastikan. Tampak dari sana, Dewa tengah asik-asiknya rebahan.

Langit Senja [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang