Langit Senja [SEGERA TERBIT]

73. PENYESALAN

•Vote dulu dong syg, jangan mau bacanya doang!

•Yang sering hujat karena kesal dengan Langit pasti seneng nih baca judulnya wkwk

•Oh iya, jangan lupa putar lagu di mulmed ya, itu lagu favorit aku banget dan kalian wajib mainkan karena cocok dengan kondisi Langit sekarang.
****

🎶 Ricky Montgomery - Line Without A Hook

And in my eyes, there is a tiny dancer
Dan di mataku, ada seorang penari mungil

Watching over me, he's singing
Mengawasiku, dia bernyanyi

"She's a, she's a lady, and I am just a boy"
"Dia seorang gadis, dan aku lelaki"

He's singing, "She's a, she's a lady, and I am just a line without a hook"
Dia bernyanyi, "Dia seorang gadis, dan aku ada tapi tak berguna"

Senja, tahu tidak? Aku pernah mengalami kehancuran yang menyulitkan ku untuk terus bangkit. Kukira itu adalah hal tersulit yang ku alami selama ini. Tapi ternyata aku salah. Rupanya menyesali kesalahan dan membiarkanmu pergi adalah hal yang lebih menyakitkan lagi.
_Dari Langitmu
****

"Tuan muda, ini tuxedo hitam anda."

Helaan napas keluar dari mulut Naufal usai gagal menerima jawaban. Beriringan dengan kedua tangannya yang bergerak turun memegangi gantungan sebuah jas tuxedo hitam, ia memandang Langit yang terdiam duduk di sofa. Tatapannya kosong dan terasa hampa.

Naufal kemudian mengambil tempat duduk di sofa yang sama. Memperhatikan Langit dari samping yang sejak tadi masih diam tidak bergeming."Apa ada masalah? Apa yang sedang anda pikirkan?"

"Memikirkan Senja." Masih dengan posisi yang sama, Langit memberi jawaban dengan tatapan lurus ke depan.

Sudah sejak menit pertama ketika kakinya melangkah masuk ke dalam mansion Surya, pikiran Langit terus terbagi dua. Tidak ada yang mampu Langit lakukan selain pulang dengan Rindu untuk nantinya menghadiri undangan. Benar-benar pulang hingga seluruh penghuni di mansion Surya tidak percaya dengan kehadiran Langit yang tiba-tiba. Namun sayangnya tidak ada satu pun yang tahu bahwa ia pulang ke rumah Kakeknya itu dengan perasaan amat terpaksa. Sebab Langit merasa seperti ada sesuatu yang hilang dari dalam dirinya.

"Senja? Siapa? Gadis yang anda suka? Gadis yang membuat anda terus ragu terhadap nona Rindu?" Naufal kemudian merasa lebih tertarik dengan obrolan mereka sekarang. Laki-laki itu kembali melanjutkan, "Terakhir kita bertemu, saya pernah memberikan anda dua pilihan. Dan melihat Tuan muda menginjakkan kaki kemari lagi membuat saya tahu apa yang akhirnya anda pilih itu. Tetapi sekarang saya justru melihat anda seperti resah dan tidak bergairah. Apa itu artinya pilihan anda salah?"