7 - Ratu Mortala

54.7K 6K 16
                                    

"Sudahlah, Aku sudah tidak selera." Ucap Lysander keluar dari kamar Arstrella dan membanting pintu.

Banyak sekali tanda tanya di kepala Arstrella tentang perkataan Lysander. Lysander seolah mengenalnya, padahal ia baru beberapa hari bertemu dengan Lysander.

********

Seorang pelayan membukakan horden di kamar Arstrella, Arstrella terbangun karena matahari menyinari matanya.

"Selamat pagi, nona." Sapa pelayan itu melihat kearah Arstrella.

"Nona?" Arstrella masih belum biasa dengan panggilan itu. Ini pertama kalinya ia mendengar seseorang memanggilnya dengan sebutan nona.

"Iya, nona. Saya adalah Stella yang akan menjadi pelayan pribadi, nona." Ucap wanita muda itu dengan sopan.

"Namamu hampir sama denganku dan sepertinya umur kita hampir sama." Arstrella menatap Stella dari atas sampai bawah. Stella kelihatan hampir mirip dengannya hanya warna rambut mereka yang berbeda.

Arstrella memiliki rambut bewarna hitam sedangkan Stella memiliki rambut bewarna merah.

"Umurku 19 tahun nona," Jawab Stella sambil menundukan kepalanya.

"Sepertinya kita akan menjadi teman yang akrab, panggil saja aku Arstrella." Ucap Arstrella dengan senyuman.

"Tetapi, aku tidak bisa memanggil nona dengan sebutan nama." Tolak Stella dengan sopan.

"Tidak apa-apa,"

"Baiklah, Non- Arstrella," Ucap Stella yang mencoba membiasakan diri dengan sebutan baru.

"Hari ini akan ada pertemuan para selir yang dipimpin oleh Ratu sendiri." Lanjut Stella.

"Apakah aku wajib kesana? Sepertinya akan memalukan jika aku pergi kesana." Arstrella menundukan kepalanya ia merasa malu karena menurutnya ia adalah manusia rendahan yang hanya beruntung menjadi selir di Kerjaan Mortala.

"Tenang saja, Ratu Mortala terkenal dengan kebaikan dan kesopanannya. Ia adalah Ratu yang paling diidamkan disemua kerajaan." Stella berusaha menyemangati Arstrella.

"Baiklah, aku akan kesana." Ucap Arstrella yang sedikit ragu.

Stella membantu Arstrella untuk mandi dan berganti pakaian. Arstrella mengenakan gaun bewarna biru dengan kalung mutiara.

Arstrella bercermin dan kelihatan sedikit ragu, "Apakah aku pantas memakai ini? Apakah tidak terlalu mencolok?" Tanya Arstrella yang merasa dirinya tidak pantas.

"Kau sangat cantik sekali, bahkan semua orang akan menyukaimu" Puji Stella yang melihat kecantikan Arstrella. Kedua pipi Arstrella memerah mendengar pujian dari Stella.

Arstrella berjalan memasuki aula pertemuan dengan Stella yang berada didekatnya. Kedua pengawal membukakan pintu aula. Disana terdapat Ratu dan 3 selir. Ia adalah selir keempat dan merupakan selir yang bukan dari kaum bangsawan.

Para pelayan menatap sinis kearah Arstrella "Maaf, aku terlambat." Ucap Arstrella merasa bersalah.

"Tidak apa-apa, Arstrella. Duduklah, disana." Ucap Ratu dengan senyuman dan menunjuk ke salah satu tempat yang kosong. Ratu Mortala atau Delany Aideen terkenal dengan kecantikan, kebaikan, kesopanan dan keagungan. Ia mencerminkan wanita sesungguhnya.

Arstrella duduk di samping selir kedua dan berhadapan dengan selir ketiga.

Stella menuangkan teh yang sudah disediakan ke dalam cangkir milik Arstrella, "Aku mendengar dari para pelayan bahwa semalam Raja berada di kamarmu. Apakah benar?" Tanya Ratu.

"Iya, Ratu." Jawab Arstrella sambil menundukan kepalanya.

"Bagaimana bisa Raja Lysander mengunjungi kamarnya? Raja Lysander bahkan tidak pernah mengunjungi sang Ratu." Ucap selir kedua, Isobel. Arstrella hanya bisa diam saja, ia merasa sangat tidak nyaman berada disini.

"

Jaga bicaramu," Balas selir pertama, Adelle.

'Kenapa aku merasa sangat pusing sekali,' Batin Arstrella menahan sakit kepalanya dan tidak memedulikan hal lain. Arstrella beranjak dari tempat duduknya sambil memegang kepalanya dan ia terjatuh.

'Sepertinya obatnya bekerja.' Batin seorang perempuan.

Arstrella Onde histórias criam vida. Descubra agora