(S2) 46 - Krystal Es

14.6K 1.8K 28
                                    

"Hanya? Siapa yang menanamkannya padamu? Aku akan membunuhnya." Tanya Lysander yang mulai tersulut emosi

Arstrella mengangguk, "Raja Iblis menanamkan itu padaku agar kekuatanku tidak meluap. Aku akan merasakan dingin yang tidak tertahankan hingga membuat seluruh tubuhku seolah mati rasa. Hanya ketika ada pemicu yang kuat untuk membangkitkan kekuatanku aku akan merasakan kedinginan."

Lysander menatap kearah Arstrella dan memeluknya dengan sangat erat. "Kau telah menderita karena aku terlambat menemukanmu."

Arstrella mengangguk, "Bahkan ini bisa dibilang sangat-sangat terlambat." Ucap Arstrella dan tidak berbohong sedikit pun.

Lysander memeluk Arstrella dengan sangat erat dan mengepal tangannya dengan kuat, 'Ternyata selama ini kekuatanmu dikunci agar aku tidak bisa menemukanmu. Aku pasti akan membalasnya, pasti.' Batin Lysander dengan tatapan mematikan.

"Arstrella, mulai hari ini jadikanlah aku sebagai tempatmu untuk berlindung." Pintah Lysander.

"Tidak, aku bisa melindungi diriku sendiri dan aku tidak ingin merepotkanmu." Ucap Arstrella sambil tersenyum tipis.

Lagi dan lagi, Lysander mendengar kalimat yang paling menjengkelkan baginya. Arstrella seakan tidak ingin membuka celah untuknya memasuki kehidupannya.

"Aku sangat suka ketika ada yang merepotkanku." Balas Lysander.

Dengan begitu Arstrella tidak akan segan meminta bantuannya. Ia sama sekali bingung bagaimana menghadapi Arstrella yang sangat keras kepala.

"Baiklah, kalau begitu." Jawab Arstrella mengiyakan.

"Besok, aku akan pergi ke dunia manusia untuk menangkap para iblis yang berkeliaran di dunia manusia.

Jangan keluar dari kamarmu, apapun yang terjadi. Aku hanya akan pergi sehari dan aku akan kembali secepat yang kubisa." Lysander menatap kearah Arstrella yang menunjukan wajah polosnya.

"Aku mengerti," Jawab Arstrella paham.

Lysander menatap kearah Arstrella yang menjawab dengan cepat, "Berjanjilah padaku, kau tidak akan keluar dari kamarmu apapun yang terjadi." Ulang Lysander dan menunjukan jari kelingking.

Arstrella membalas jari kelingking Lysander, "Janji."

Cup..

Lysander mengecup bibir Arstrella singkat dan membuat Arstrella terdiam sejenak karena terkejut. Sebenarnya Lysander sangat ingin melumat bibir merah milik Arstrella untuk melampiaskan semua rasa rindunya. Tapi, sepertinya Arstrella akan terkejut dan lansung menyambarnya jika Lysander menciumnya secara tiba-tiba.

"Itu adalah bukti janji yang telah kita buat."

Arstrella menatapnya lama tanpa ekspresi, "Bukti janjimu sangatlah unik,"

"Itu hanya berlaku untukku dan kau. Jangan pernah melakukan itu kepada orang lain. Ingat jangan pernah melakukan hal itu kepada orang lain, selain diriku." Lysander menperingati Arstrella. Ia tidak ingin ada yang mengecupnya selain dirinya. Arstrella hanya miliknya seorang baik hari ini, esok maupun selamanya.

Setelah beberapa jam Arstrella tertidur kembali, Lysander keluar dari kamar Arstrella dan menatap seorang perempuan yang sedang menunggunya di luar pintu.

"Apa yang kau lakukan disini, Dewi Kecantikan?" Tanya Lysander dengan wajah yang datar.

"Seharusnya aku yang bertanya kepadamu, apa yang kau lakukan disini?" Tanya Delany kembali.

"Ini bukan urusanmu," jawab Lysander dengan angkuh dan melewati Delany.

"Tentu saja, ini urusanku. Aku adalah tunanganmu dan kau adalah seorang pria yang sudah bertunangan dan sedang menemui wanita lain. Apakah kau pikir aku akan diam saja?" Lawan Delany yang membuat langkah kaki Lysander terhenti.

"Pelankan suaramu," Lysander menatap kearah Delany dengan tatapan tidak suka.

"Bagaimana kalau aku menolak untuk memelankan suaraku?" Tanya Delany kembali yang membuat kemarahan Lysander seakan tersulut.

"Aku tidak pernah mencintaimu dan kau juga tau akan hal itu. Aku bertunangan denganmu hanya karena para tetua yang memutuskan demi perdamaian dunia." Jawab Lysander dengan tatapan kesal.

"Kalau begitu jangan pernah berharap kalian akan bahagia. Sampai kapanpun aku akan menjadi batu yang akan terus menghalangi hubungan kalian." Delany tersenyum miring.

Lysander mencengkram wajah Delany dengan kuat, "Aku tidak akan memaafkan siapapun yang menyakitinya." Peringat Lysander bukan hanya untuk Delany tetapi kepada seluruh makluk yang ada di dunia ini.

Arstrella Where stories live. Discover now