3 - Lubang Biru

68K 9K 342
                                    

Arstrella merasa hidupnya sia-sia, orang yang ia sukai memberikannya penderitaan dan sampai sekarang membuat tubuhnya sangat sakit. Ia sama sekali tidak memiliki semangat untuk hidup. Zion, Dewa Angin telah kembali ke Medan Perang, hanya tersisa dirinya dan olokan Para Dewa-Dewi lainnya.

Arstrella menatap lama kearah kalung yang diberikan oleh Kaisar langit. Terlihat kalung yang sudah rusak tidak bisa diperbaiki, begitu pula dengan hatinya.

Arstrella terus berjalan dan berjalan sampai ia tiba ke lubang bewarna biru, lubang yang dapat membuatnya terlahir kembali. Lubang yang akan membuatnya terlahir menjadi manusia tanpa kekuatan apapun dan tanpa mendengar olokan dari Dewa-Dewi. Tetapi, tanpa titah dari Kaisar Langit jika ia meloncat kedalam sana. Ia akan terlahir menjadi manusia yang sangat menyedihkan dan bisa saja ia tidak bisa lahir menjadi apa pun.

Tetapi ia sudah tidak memedulikan hal itu. Jika ia hidup sebagai Dewi Petir ia membutuhkan waktu yang sangat lama agar ia bisa sembuh dari rasa sakit yang ia rasakan di penjara air. Tetapi rasa sakit yang ia rasakan saat ini akan hilang ketika ia meloncat kedalam lubang ini.

'Setidaknya didalam dunia manusia, aku tidak akan merasa diriku seperti saat ini. Aku tidak akan mengingat jika diriku adalah Dewi Petir.' Batin Arstrella.

Arstrella meletakan kalung merah yang diberikan Kaisar Langit di dekat Lubang biru. Ia tidak ingin membawa kenangan lama bersamanya. Ia ingin melupakan semua kejadian di Kerajaan Langit. Kali ini rasa sakit hatinya mengalahkan kesombongannya.

"Sudah pernah menyukainya maka tidak akan ada penyesalan," Ucap Arstrella dan menerjunkan dirinya di dalam lubang biru.

Seorang Dewa yang sedang lewat melihatkan Arstrella yang menerjunkan diri segera melapor kepada Kaisar Langit.

"Kaisar Langit, Saya melihat Arstrella sang Dewi Petir menerjukan diri ke dalam Lubang biru menuju dunia manusia dan meninggalkan kalung ini." Ucap Dewa yang melihat Arstrella menerjunkan dirinya sendiri kedalam lubang, ia menunjukan Kalung Merah yang Arstrella tinggalkan di dekat lubang biru.

"Bagaimana bisa?" Ucap Kaisar Langit tidak percaya.

'Apakah aku menghukumnya terlalu keras?' Batin Kaisar Langit.

"Cari dia!! Bawa dia kembali," Titah Kaisar Langit dengan emosi.

Semua prajurit dan dewa-dewi menundukan kepalanya, takut. Kaisar Langit mengambil kalung merah milik Arstrella.

'Kalung ini? Bagaimana bisa kalung ini rusak?' Batin Kaisar Langit melihat kearah kalung merah yang ia berikan ke Arstrella.

"Selama 14 hari ia harus kembali ke Kerajaan Langit, jika tidak kalian semua yang akan menerima konsekuensinya." Ucap Kaisar Langit menyuruh para prajurit Kerajaan Langit

Satu hari di Kerajaan Langit, berarti satu tahun di dunia manusia. Semua prajurit bersiap mencari keberadaan Arstrella.

Ketika keluar dari aula Kerajaan Langit, banyak sekali Dewa-Dewi yang mencibirnya. "Kenapa ketika ia menerjunkan dirinya harus terlihat oleh salah satu Dewa? Dasar merepotkan." Ucap salah satu Dewi.

"Mungkin ia ingin mencari perhatian," Jawab salah satu Dewi.

"Merepotkan,"

Mereka terus mencibir Arstrella tanpa henti. Tanpa mengetahui isi hati Arstrella.


Arstrella Where stories live. Discover now