26 - Tiga Permintaan

33.4K 4.2K 20
                                    

"LYSANDER," Teriak Arstrella dengan suara lantang ketika melihat Lysander. 

Lysander menoleh kearah sumber suara sambil tersenyum, ia berjalan dengan cepat kearah sumber suara dan memeluk Arstrella dengan erat, "Aku merindukanmu," bisik Lysander tepat ditelinga Arstrella.

Arstrella terdiam dan tersenyum "Terima kasih, telah menyelamatkanku 1000 tahun lalu."

"Maaf, jika selama ini aku telah merepotkanmu." Lanjut Arstrella.

"Kau sungguh merepotkanku karena telah berani meninggalkanku." Lysander meletakan kepalanya diatas pundak Arstrella dan memeluknya semakin erat. Rasanya sangat nyaman sekali saat berada di dekat Arstrella.

Arstrella membisikan satu kalimat tepat di telinga Lysander yang membuat Lysander membeku mendengar pernyataan dari Arstrella

"Apa kau gila? Aku tidak akan mengizinkanmu." Lysander melepas pelukannya dan menatap kedua bola mata Arstrella yang sama sekali tidak bergeming.

"Apa aku perlu meminta izin darimu? Kau hanya penyelamatku, tidak lebih." Ucap Arstrella yang masih tersenyum.

"Sekarang kau adalah selirku." Bentak Lysander.

"Sekarang kita adalah manusia, tapi saat aku mati. Aku tidak mungkin kembali ke Kerajaan Langit. Tubuhku setengah iblis." Balas Arstrella tanpa takut.

"Sudah kukatakan aku akan mengubah peraturan yang ada di Kerajaan Langit untukmu." Lysander menatap Arstrella dengan wajah yang serius.

"Kerajaan Langit dan Kerajaan Iblis tidak akan pernah bisa bersatu. Aku dilahirkan karena sebuah kesalahan yang seharusnya tidak pernah terjadi. Kau tidak akan bisa mengubah peraturan hanya demi diriku. Jadi berhenti menggangguku dan pergilah. Aku telah memaafkan semua yang telah kau perbuat."

Arstrella merasa dirinya dilahirkan adalah sebuah kesalahan yang sangat fatal yang pernah terjadi di dunia. Sebulan setelah ia dilahirkan Raja Langit mendengar ada kabar tentang Arstrella yang merupakan campuran dari Iblis dan dewi. Setelah Raja Langit mengetahui itu terjadi perang besar-besaran antara Kerajaan Iblis dan Langit.

Kedua Kerajaan saling membunuh dan tujuan utamanya memusnahkan Arstrella. Ibunya sang dewi mengendong Arstrella sambil berusaha kabur. Tapi naas, ibunya dibunuh begitu saja dan tersisa Astrella yang masih bayi. Saat Raja Langit berusaha membunuh Arstrella seakan langit berpihak kepada Arstrella. Petir terus menyambar seakan melindungi Arstrella dan membunuh Raja Langit yang merupakan kakek dari Lysander. Petir terus menyambar ke seisi hutan dan sekarang hutan itu dinamakan 'Hutan Kematian'. Tempat dimana Arstrella bisa menjadi dirinya sendiri.

"Berhentilah bicara omong kosong, Arstrella. Bagaimanapun caranya aku pasti bisa mengubah peraturan. Jika aku tidak bisa mengubah peraturannya aku akan membuang gelar Raja Langit dan pergi bersamamu."

"LYSANDER," Bentak Arstrella.

"Kau adalah milikku, sampai kapapun itu kau tetap akan menjadi milikku." Balas Lysander.

"Berhenti mengatakan aku adalah milikmu, diriku adalah milikku sendiri bukan milikmu. Kalimat itu benar-benar membuatku muak. Jangan pernah lupa, karena dirimu aku menjadi manusia semenyedihkan ini dan karena dirimu juga aku terus menyerah dalam hidupku. Seandainya, aku tidak pernah bertemu denganmu. Aku pasti akan tetap di Hutan Kematian menikmati hidupku dengan tenang, tanpa gangguan apapun." Setiap kalimat yang dilontarkan Arstrella penuh dengan kebohongan. Tentu saja, ia sangat senang karena Lysander telah menemani hari-hari yang membosankannya. Tapi, ia juga punya maksud lain dari kalimat ini.

"Jika begitu aku tidak akan mengganggumu lagi, tapi kabulkan 3 permintaanku." Lysander menatap kearah Arstrella dengan mata yang penuh dengan harapan.

"Tidak, aku tidak akan menurutinya." Tolak Arstrella dengan keras kepala.

"Kalau begitu, aku juga tidak akan menurutimu." Balas Lysander.

"Baiklah, aku akan menuruti kemauanmu." Ucap Arstrella yang lansung berubah pikiran.

"Selama di dunia manusia kau tidak boleh tertarik dan berbicara dengan pria lain, Apalagi Drystan. Jika kau melanggarnya kau harus menciumku." Ucap Lysander dan meletakan jari telunjuknya di bibirnya sambil seringai.

"Apa kau gila?" Tanya Arstrella dengan kesal.

"Aku tidak ingin mendengar penolakan darimu dan yang kedua, aku ingin tidur denganmu." Goda Lysander sambil tersenyum miring dan mendekatkan dirinya kearah Arstrella.

"Kau sungguh-sungguh gila. Aku tidak akan mau tidur denganmu." Arstrella mendorong dada bidang Lysander untuk menjauh darinya.

Lysander menghela nafas kuat dan tersenyum ketika berhasil menggoda Arstrella. "Aku tergila-gila denganmu." 

"Yang ketiga?" Tanya Arstrella dengan ragu.

"Aku akan memikirkannya."

Arstrella Où les histoires vivent. Découvrez maintenant