58. Hari Menyedihkan

455 39 12
                                    

Jangan lupa Vote temen-temen :)

Commentnya juga :)

_______________________________________

Rasanya seperti hampir mati
Matahariku, aku kehilangannya
Ia telah tenggelam, untuk selamanya

🍁


Sang surya masih menyembunyikan cahayanya dibalik awan mendung, rintik hujan pun masih tak mau berhenti berjatuhan sedari malam hingga pagi hari. Semesta seolah ikut bersedih dan mengiringi kepergiannya yang meninggalkan banyak duka.

Satu persatu dari mereka perlahan beranjak meninggalkan gundukan tanah itu, berbeda dengannya yang masih terduduk beralaskan tanah, kakinya seolah enggan untuk bergerak kemanapun. Ia masih terisak, kepalanya tertunduk menyembunyikan air mata yang tak berhenti berderai.

Pagi ini menjadi pagi paling menyedihkan dalam hidupnya, pagi yang akan memberinya kenangan pilu, yang tak akan pernah bisa ia lupakan betapa sakit dan hancurnya dirinya.

Matanya terus mengabur menjatuhkan derai air mata, tangannya terus bergerak menyentuh tanah merah yang sedikit basah karena rintik hujan yang dibuat semesta. Kesedihan, rasa sakit, air mata dan sesal memenuhi dirinya.

Seandainya saja ia bisa sedikit menurunkan egonya, seandainya saja ia bisa tetap tersenyum padanya, seandainya ia terus menemaninya dan memastikan keadaannya. Mungkin, ia tak akan sampai pada waktu ini, mungkin ia tak akan meninggalkannya, mungkin ia masih bisa dipeluknya.

Mungkin ia tak perlu menangis dihadapannya yang telah terkubur ditanah merah.

•••

Sejak hari itu semua tampak berbeda, hari ini Key tidak berangkat sekolah, dia mematikan ponselnya dan memilih untuk belajar dirumah. Meski pada kenyataannya, sebagian besar waktu hanya ia habiskan dengan melamun dan terbuang begitu saja.

Merasa lelah terus menatap ribuan huruf didepannya ia pun bangkit dari duduknya dan mengambil jaket hendak pergi keluar.

"Key mau pergi kemana?" tanya Ava yang melihatnya berjalan keluar dari kamar.

Key tak menghiraukannya, ia terus berjalan tanpa menatap sedikitpun kakaknya.

Ava menatap adiknya penuh kekhawatiran.

Dia tahu, Key memang sedang tak baik baik saja. Namun bukan hanya fisiknya saja, tapi juga dengan hati dan pikirannya. Selain terlihat lesu dan berwajah pucat, jiwanya juga terlihat kosong.

Namun ia tak bisa berbuat apa-apa, Key bungkam, dia semakin menutup dirinya.

Key melangkahkan kakinya menyusuri jalanan tanpa arah dan tujuan, dia merasa begitu hampa. Kenyataan yang baru dia dapat benar benar membuatnya merasa ingin menghilang, Kevin kakak sepupunya telah memberinya sedikit harapan, meski lukanya tak terobati sepenuhnya dan kenyataan tetap tak berubah namun kata katanya mampu memberinya sedikit kehangatan.

Semua ini terasa seperti mimpi buruk dimasa kecil, dimana ia bermimpi tengah terlelap dipelukan ibunya namun saat terbangun ia tak bisa menemukan ibunya, dimanapun dan tanpa siapapun. Beberapa anak pasti pernah mengalami mimpi buruk semacam itu, dan saat itu terjadi dunia terasa begitu menakutkan, mereka menangis, berlarian, berteriak-teriak mencari ibunya sendirian.

Bayangkan, betapa mengerikannya dunia ini saat kau benar benar sendirian. Kau ditinggalkan, hanya dengan ketakutanmu sendiri.

Key merasa kehilangan arah, didunia yang begitu luas ini ia tak memiliki siapa-siapa. Tiba-tiba segalanya berubah begitu saja, dan dunianya pun mengabu seluruhnya.

Keyla [COMPLETED]Where stories live. Discover now